SuaraBekaci.id - Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus mengungkap, SNF (26) ibu kandung pembunuh anak berinisial AAMS (5) di Bekasi, Jawa Barat belum jalani tes kejiwaan.
Sejak membenturkan dirinya ke dinding sel tahanan pada Sabtu (9/3/2024) malam, hingga saat ini SNF masih menjalani perawatan psikiater di RS Polri Kramat Jati.
"Keterangan psikiater ini (SNF) masih dilakukan perawatan di sana, karena si tersangka SNF ini mempunyai perilaku melukai diri. Jadi kata dokter psikiaternya harus diobati dulu perilaku atau melukai diri dia sendiri, baru nanti tes pemeriksaan kejiwaan," kata Firdaus saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (14/3/2024).
Firdaus menjelaskan, jika perilaku melukai diri oleh tersangka telah membaik, barulah SNF bakal menjalani tes kejiwaan.
Baca Juga:Isi Bulan Ramadan dengan Tadarus Quran, Program 1 Malam 1 Juz Diminati Warga Bekasi
"iya, nanti kita juga sudah surati ke RS Bhayangkara. Sudah membuat surat visum et-Revetrum psikiatrikum meminta pemeriksaan kejiwaan terhadap tsk SNF," ucapnya.
"Mungkin kurang lebih 2 minggu hasilnya baru keluar. Nanti kalau hasilnya sudah keluar, bisa konfirmasi ke dokter psikiater langsung karena yang lebih berkompeten soal hasil tes Kejiwaan," imbuhnya.
Jika nanti hasil tes kejiwaan menunjukkan bahwa SNF mengalami gangguan jiwa berat, maka dapat dipastikan tersangka bakal menjalani perawatan di RS Bhayangkara ataupun Rumah Sakit Jiwa.
Sebelumnya, berdasarkan analisis psikologi dari tim DP3A Kota Bekasi, SNF mengidap gangguan psikologis Skizofrenia. Sehingga, Polisi pun menempatkan tersangka di ruang sel tahanan khusus.
“Iya ada benjolan dan memar (bagian kepla) dan dia pukul-pukul ke tembok pakai tangannya, ninju-ninju gitu,” ujarnya.
Baca Juga:Awas! Bandit Begal Intai Warga Bekasi di Malam Ramadan: Beraksi Tak Kenal Ampun
Firdaus mengungkap, sesekali tersangka masih berhalusinasi. Sehingga, membuat polisi kesusahan berkomunikasi dengan tersangka.
Alhasil, berdasarkan saran dari Psikiater tersangka terpaksa dirujuk ke IGD Rumah Sakit Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Tadi malam kami bawa ke sana (RS Bhayangkara) dan sekarang sedang dalam perawatan di sana,” ucapnya.
Meski begitu, Firdaus mengatakan proses hukum terhadap tersangka masih akan terus berlanjut hingga tahap persidangan.
“Tapi yang jelas berdasarkam kasus-kasus yang sudah terjadi seperti ini juga nanti yang menentukan nanti pak hakim persidangan kasus ini nantinya, apakah nanti harus dirawat apakah dia divonis,” tutupnya.
Kontributor : Mae Harsa