SuaraBekaci.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah Bekasi, Jawa Barat pada hari ini, Senin (6/11) akan diguyur hujan jelang siang hingga sore hari.
Menurut prakiraan BMKG, cuaca di kota Bekasi pada siang hari ini akan berawan, sementara hujan akan mulai turun pada siang hari hingga sore dan malam hari.
Untuk daerah Kota Bekasi, diprakirakan cuaca berawan dengan suhu 26 hingga 30 derajat celcius akan berlangsung dari pagi pukul 09:00-10:00 WIB.
Memasuki siang hari pada pukul 13:00 WIB, diprakirakan hujan dengan intensitas ringan akan mengguyur sejumlah wilayah di Kota Bekasi denagn suhu mencapai 34 derajat celcius.
Baca Juga:BMKG Akui Masih Banyak Titik Sesar Pemicu Gempa yang Belum Terpetakan
Hujan dengan intensitas ringan akan berlangsung di sejumlah wilayah di Kota Bekasi hingga pukul 19:00 WIB.
Sementara untuk suhu diprakirakan akan mulai turun di pukul 16:00 WIB menjadi sekitar 28 derajat celcius, sementara di pukul 19:00 kembali turun menjadi 25 derajat.
Memasuki malam hari, BMKG memperkirakan di sejumlah wilayah kota Bekasi berawand dengan suhu 24 derajat celcius.
Sementara itu untuk wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sejumlah wilayah juga akan mengalami kondisi serupa. Pada siang, sore hingga malam hari pada pukul 19:00 WIB akan diguyur hujan intensitas ringan.
Waspada Potensi Gelombang Tinggi
Baca Juga:BMKG Pastikan Potensi Tsunami Selatan Jawa Tak Akan Berakhir
BMKG berikan himbauan kepada masyarakat yang beraktivitas di pesisir pantai untuk waspada gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6-8 November 2023.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo dalam keterangannya di Jakarta seperti dikutip dari Antara.
Ia mengemukakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 4-15 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 8-20 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Selat Sunda bagian selatan, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kepulauan Selayar, perairan Yos Sudarso, perairan Merauke, dan Laut Arafuru bagian timur," paparnya.
Kondisi itu, kata dia, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di perairan barat Aceh hingga Kepulauan Simeuleu, perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu-Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Sumatera, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, perairan selatan Bali hingga Sumbawa.
Kemudian, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan selatan Pulau Sumba, Samudera Hindia selatan Banten hingga NTT, Laut Natuna Utara, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, dan Laut Arafuru bagian timur.