Sayembara Tangkap Pelaku Begal di Bekasi, Kades Burangkeng: Saya Kasih Hadiah Rp10 Juta

Berdasarkan laporan yang diterima dari Binmaspol dan Babinsa Desa Burangkeng, aksi keji begal sudah terjadi enam kali dalam rentang waktu sebulan terakhir.

Galih Prasetyo
Rabu, 28 Juni 2023 | 14:07 WIB
Sayembara Tangkap Pelaku Begal di Bekasi, Kades Burangkeng: Saya Kasih Hadiah Rp10 Juta
Ilustrasi begal. (Suara/Iqbal)

SuaraBekaci.id - Aksi begal di Bekasi kian hari makin mengkhawatirkan. Demi mengantisipasi aksi begal, muncul sayembara untuk menangkap pelaku begal di Bekasi.

Aparatur Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi mengadakan sayembara untuk menangkap begal dengan iming-iming hadiah uang tunai.

"Barang siapa yang bisa menangkap begal jalanan saya kasih hadiah Rp10 juta," kata Kepala Desa Burangkeng Nemin bin Sain di Kabupaten Bekasi.

Menurut Nemin, sayembara tangkap begal ini karena kondisi gangguan keamanan dan ketertiban pelaku penjahat jalanan ini sudah sangat membuat resah warga.

Baca Juga:Driver Ojol Dibacok Penarik Betor di Medan, Pelaku Dikira Begal Lalu Diamuk Massa

Bahkan aksi begal itu kata Nemin sudah membabi buta dan tak mengenal belas kasihan kepada korban.

Nemin menyatakan hadiah sayembara berupa uang tunai senilai Rp10 juta itu berasal dari kantong pribadi dengan tujuan memberikan semangat kepada warga untuk saling menjaga lingkungan dari tindak kejahatan.

"Sayembara ini terbuka bagi siapa saja, baik warga maupun aparat penegak hukum, siapa saja yang bisa menangkap para begal jalanan akan saya kasih hadiah Rp10 juta," katanya.

Berdasarkan laporan yang diterima dari Binmaspol dan Babinsa Desa Burangkeng, aksi keji tersebut sudah dilakukan sebanyak enam kali di wilayah setempat hanya dalam kurun satu bulan terakhir.

Selain mengambil harta benda yakni kendaraan hingga telepon genggam dan tas korban, pelaku curas ini bahkan mengancam hingga membahayakan nyawa korban.

Baca Juga:Sarankan Pemkot Medan Pasang CCTV di Lokasi Rawan Begal, Ketua DPRD Sumut: Saya Sudah Minta Wali Kota

"Bahkan bukan hanya mengancam harta benda tapi mengancam keselamatan nyawa. Kalau harta benda masih bisa dicari tapi kalau nyawa yang diancam, itu buas sekali," katanya.

Nemin mengaku informasi sayembara ini seketika memberikan dampak positif bagi warga setempat usai diumumkan. Masyarakat sudah mulai bergerak mengaktifkan kembali pos-pos keamanan hingga penjuru desa tanpa diperintah.

"Karena ini sudah sering kejadian tapi belum ada yang bisa menangkap begal jalanan. Mungkin masyarakat merasa malu, merasa prihatin karena desa tempat merek tinggal kini sudah begitu rawan, makanya begitu saya umumkan ada sayembara, mereka langsung bergerak," ucapnya.

Pihaknya dalam waktu dekat juga akan membentuk satuan tugas (Satgas) penanganan keamanan desa melibatkan Binmaspol, Babinsa, Pokdar, Rukun Warga, Rukun Tetangga, hingga karang taruna serta seluruh elemen masyarakat guna mengantisipasi aksi kriminalitas jalanan ini. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak