Penjelasan PVMBG tentang Gempa Bumi di Cianjur

Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan keberadaan sesar aktif hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristik dan lokasinya.

Siswanto
Selasa, 22 November 2022 | 09:19 WIB
Penjelasan PVMBG tentang Gempa Bumi di Cianjur
Sejumlah pegawai mengevakuasi rekannya yang terluka saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 di Bunikasih, Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). [ANTARA FOTO/HO/Humas BPBD Cianjur/wpa/tom].

SuaraBekaci.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menjelaskan gempa bumi magnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat, disebabkan oleh aktivitas sesar aktif.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan keberadaan sesar aktif hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristik dan lokasinya.

Meski demikian dipastikan keberadaannya pada bagian timur laut zona sesar Cimandiri.

“Sebaran pemukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana gempa bumi tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat,” kata Hendra dalam laporan Solopos.

Baca Juga:Pimpinan MPR Ajak Semua Pihak Bahu-membahu Beri Bantuan yang Dibutuhkan Korban Gempa Bumi di Cianjur

Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang, perbukitan bergelombang hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara Gunung Api Gede.

Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff), dan aluvial sungai.

“Sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter tersebut pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated), dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi,” kata Hendra.

Selain itu, Hendra menambahkan morfologi perbukitan cenderung bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan. Kondisi itu, kata dia, berpotensi menghasilkan gerakan tanah yang dapat dipicu oleh goncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Dia mengimbau agar masyarakat tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan dan tidak boleh terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.

Baca Juga:Sejarah Gempa Bumi di Cianjur

“Bangunan di Kabupaten Cianjur harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu, juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi,” kata dia.

PVMBG memperkirakan gempa bumi itu bakal mengakibatkan terjadinya bahaya sesar permukaan dan bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah, dan likuefaksi.

Merespons kejadian gempa di Cianjur, PVMBG segera mengirimkan Tim Tanggap Darurat ke lokasi bencana guna melakukan pemetaan dampak gempa bumi, dan memberikan rekomendasi teknis guna membantu pemerintah setempat.

Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman mengungkapkan, korban meninggal mencapai 44 orang akibat gempa berkekuatan 5,6 skala richter di Cianjur, Jawa Barat. Korban meninggal akibat tertimpa bangunan.

“Ya, saat ini sudah 44 orang,” kata Bupati Cianjur Herman Suherman, kemarin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini