Nahas bagi Soeratin, jerih payahnya untuk bangsa ini berakhir dengan ketidakmampuannya untuk menebus obat saat jatuh sakit.
Sejahrawan Asvi Warman Adam seperti dikutip dari laman LIPI menyebut Soeratin meninggal dunia setelah idap sakit sekia lama pada 1959.
Rumah Soeratin di Jalan Jalan Lombok, Bandung hanya berukura 4x6 meter dan terbuat dari dinding bambu. Tidak kemewahan yang didapat Soeratin di sisa akhir hidupnya.
Soeratin bisa saja memilih jalan berbeda semasa mudanya. Ia adalah tamatan Sekolah Teknik Tinggi di Hecklenburg, dekat Hamburg, Jerman, ia punya gelar insinyur sipil dan sempat bekerja di perusahaan konstruksi terkemuka milik Belanda.
Baca Juga:Jejak MH Thamrin di Sepak Bola, Dari Lapangan Petojo hingga Dorong Soeratin Dirikan PSSI
Karena kesibukannya dan keyakinannya PSSI sebagai alat perjuangan melawan penjajah, Soeratin meninggalkan pekerjaannya tersebut.
Soeratin yang 'angkat senjata' lewat organisasi sepak bola PSSI meninggal dalam kemiskinan. Mirisnya lagi, hingga saat ini nama Soeratin belum dinobatkan sebagai pahlawan nasional.
Pada November 2006, nama Soeratin sempat masuk satu dari 14 nama tokoh yang dicalonkan sebagaib pahlawan nasional.
Beberapa bulan sebelumnya, 22 Juni 2006 seperti dituliskan Asvi, pada seminar tentang peran Soeratin di Senayan, pihak PSSI tidak melampirkan makalah seminar ini beserta transkrip diskusi kepada tim penilai kepahlawanan nasional.
Padahal pada Rapat Paripurna Nasional PSSI tahun 2005 (Kep/09/Raparnas/XI/2005), nama Soeratin diusulkan untuk jadi pahlawan nasional.
Baca Juga:Jadi Juara Piala Soeratin U-15, ASIOP Kian Pede Tampil di Eropa
Kekinian, Ketum PSSI Mochamad Iriawan pada April 2020 kembali usulkan nama Soeratin jadi pahlawan nasional.
“Kami akan terus berjuang, agar almarhum Bapak Soeratin bisa memperoleh anugerah sebagai pahlawan nasional, atas seluruh jasanya membuat sepak bola sebagai alat pemersatu bangsa di era pergerakan menuju kemerdekaan,” ucap pria yang disapa Iwan Bule itu.
Namun sampai saat ini perjuangan itu belum juga membuahkan hasil, Soeratin belum jadi pahlawan nasional, Iwan Bule masih sibuk dengan segudang PR pasca tragedi Kanjuruhan.