Empat Golongan Ini Diharamkan Atas Api Neraka, Kamu Masuk yang Mana?

Seandainya Nabi Muhammad bersikap keras dan kaku, tentu umat akan meninggalkan Nabi.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 07 November 2022 | 06:59 WIB
Empat Golongan Ini Diharamkan Atas Api Neraka, Kamu Masuk yang Mana?
Ilustrasi berbagi sedekah. (Freepik)

SuaraBekaci.id - Sebuah hadist sahih yang diriwayatkan Imam Ahmad dalam kitab musnadnya Juz 7 halaman 53 memberikan petunjuk yang sangat penting. Hal itu adalah petunjuk dari baginda Nabi Muhammad SAW mengenai bagaimana cara bagi seorang Muslim untuk menghindari siksa dan api neraka.

Dalam hadis itu, Rasulullah mengatakan ada empat golongan orang yang diharamkan atas api neraka.

Diharamkan atas api neraka, setiap orang yang rendah hati, lemah lembut, mudah, serta dekat dengan manusia” (HR Ahmad).

Rasululah menyebut golongan pertama yang diharamkan atas api neraka adalah orang yang rendah hati, artinya tidak sombong dat tak suka meremehkan orang lain.

Baca Juga:Nama-nama Surga dalam Al Quran: Firdaus, Darussalam hingga Khuldi

Menurut Abu Hatim dalam kitab Raudlatul Uqala’ wa Nuzhatul Fudlala’, wajib bagi orang yang berakal untuk rendah hati (tawadhu’) dan menjauhi sikap sombong terhadap orang lain. Orang yang rendah hati akan selalu meningkat derajat dan posisinya. Hal tersebut sesuai dengan Sabda Nabi yang berarti:

Tiada orang yang rendah hati karena Allah kecuali Allah akan mengangkat derajatnya” (HR Ahmad).

Berbeda dengan orang sombong, orang yang menganggap dirinya melebihi terhadap orang lain, merasa dirinya paling benar, ia tidak akan dapat merasakan surga Allah . Sebagaimana Sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih Muslim juz 1 yang berarti:

Tidak akan masuk surga seseorang yang di hatinya terdapat seberat biji kesombongan.”

Menurut Syekh Abdul Aziz dalam kitabnya Mawaridu Dham’an li Durusiz Zaman juz 2, karena sombong menjauhkan seseorang dari akhlak seorang mukmin. Orang sombong tidak bisa mengasihi orang mukmin seperti ia mencintai diri sendiri.

Baca Juga:Akui Sulit Move On dari Suami Ayu Dewi, Denise Chariesta Masih Cinta Regi Datau?

Ia tidak memiliki sikap rendah hati, erat dengan ujaran kebencian, sikap dendam, marah, iri, dengki, bahkan ekstremisme. Ia juga sulit menerima nasihat kebaikan, tidak dapat menahan diri dari amarah, mudah mengumpat, dan meremehkan orang lain. Orang sombong dekat dengan sikap tercela. Sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya yang berarti:

Sombong itu menolak kebenaran dan meremehkan orang lain” (HR Muslim).

Agar terhindar dari kesombongan, Khalifah Umar bin Abdul Aziz menyisihkan hartanya setiap hari satu dirham untuk memberi makan kepada umat Islam yang membutuhkan serta makan bersama mereka. Selain itu, Gus Baha’ juga memiliki cara agar tidak sombong, yaitu membelanjakan uang pemberian orang fakir, berapa pun jumlahnya, untuk membeli kebutuhan pokok.

Hal itu dilakukan agar beliau mengingat pernah makan uang orang fakir. Itu cara beliau agar dapat terhindar dari kesombongan.

Kedua, layyin, yaitu orang yang lemah lembut dan santun, baik dalam ucapan maupun perbuatan. Menurut Imam At-Thabari dalam kitabnya Tafsir At-Thabari juz 6, beliau menyampaikan bahwa sifat lemah lembut dan kasih sayang merupakan rahmat dari Allah untuk umat manusia. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 159 yang berarti:

Dengan rahmat dari Allah engkau (Nabi Muhammad) lemah lembut terhadap umat, seandainya engkau kaku dan keras hati niscaya umat akan menyingkir darimu.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini