SuaraBekaci.id - Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara ikut menyelidiki penyebab gagal ginjal akut progresif atipikal (acute kidney injury/AKI) di Jakarta Utara dengan menurunkan personel bidang kedokteran dan kesehatan.
"Dari kedokteran kami, ada di Biddokkes ini, juga ikut memeriksa apa penyebab-penyebabnya sehingga anak tersebut sampai terkena gagal ginjal akut," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Erlin Tang Jaya di Markas Polres Metro Jakarta Utara, hari ini.
Erlin mengatakan personel Polres Metro Jakarta Utara tersebut akan mendata kasus diduga gagal ginjal akut progresif atipikal di setiap wilayah.
Menurut Erlin, sudah empat anak suspek penyakit misterius tersebut di Jakarta Utara.
Baca Juga:Walau Dilarang, Sejumlah Apotek di Kota Mojokerto Tetap Jual Obat Sirop
Diperkirakan, empat anak itu berada di rentang usia 1-8 tahun, tiga berjenis laki-laki dan satu perempuan dan berada di wilayah Cilincing dan Tanjung Priok.
"Kami masih mendata semua warga Jakarta Utara ini yang anaknya terkena gagal ginjal akut. Memang kalau tidak salah ada kurang lebih sekitar empat, di wilayah Jakarta Utara ini yang terkena gagal ginjal akut," kata Erlin.
Namun gagal ginjal pada kasus suspek di wilayah Jakarta Utara itu masih terus diselidiki penyebabnya.
Erlin belum menyebut kesimpulan yang dapat diambil dari penyelidikan yang dilakukan tersebut, namun sekarang sebagian besar obat sirop parasetamol sudah ditarik dari pasaran.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat 135 anak terkena gangguan gagal ginjal akut progresif atipikal selama periode Januari-Oktober 2022.
Baca Juga:Cuma Ada 3 Dokter Spesialis di Jakarta, Dinkes DKI Akui Tak Semua RS Bisa Tangani Gagal Ginjal Akut
Widyastuti mengungkapkan dari total 135 kasus balita gagal ginjal akut misterius, sebanyak 63 balita meninggal dunia, 46 balita sembuh dan sisanya masih menjalani perawatan.