SuaraBekaci.id - Altariq Ballah, pemain muda Persebaya mengungkap pengalamannya saat pecah tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. Ballah menceritakan pengalamannya itu kepada salah satu media Spanyol, Diario AS.
Kepada media Spanyol itu, Ballah mengaku masih dalam kondisi shock dengan peristiwa berdarah di Kanjuruhan. Menurutnya, gambaran mengerikan saat tragedi itu berlangsung masih membekas pada pikirannya.
"Banyak yang telah dikatakan tentang apa yang terjadi. Itu sangat mengerikan. Melihat gambaran-gambaran itu sangat menakutkan," ucapnya seperti dikutip SuaraBekaci.id
Ballah mengatakan bahwa usai pertandingan, pemain Persebaya saat itu memang langsunug di bawa pihak kepolisian untuk segera meninggalkan lapangan.
Baca Juga:Kisah Tragedi Kanjuruhan : Nur Saguwanto Dengan Kondisi Luka Melepuh Di Wajah Dan Patah Tulang Kaki
"Sebagai tim tamu, setelah pertandingan usai, dengan cepat kami dibawa ke ruang ganti untuk pergi meninggalkan stadion,"
Diakui Ballah bahwa selama berada di ruang ganti, ia merasakan kecemasan karena menyadari tentang apa yang terjadi di lapangan usai pertandingan.
"Kami benar-benar menyadari apa yang terjadi karena kami menunggu untuk meninggalkan stadion selama sekitar satu jam karena para penggemar terjebak di pintu keluar stadion. Itu menyedihkan,"
Ballah pun memberikan pernyataan tegas bahwa selama pertandingan Arema vs Persebaya, para suporter Aremania sama sekali tidak melakukan tidak berlebihan.
Menurut Ballah, chant dan sorakan dari suporter dianggapnya sangat wajar dan masih dalam koridor pertandingan sepak bola.
Baca Juga:Arie Kriting Sindir Keras Petinggi Sepak Bola Indonesia: Mundur dari Tanggung Jawab
"Itu semua normal. Fans Arema biasa menyanyukan lagu-lagu untuk menakuti lawan, tapi menurut saya itu semau biasa saja," tegasnya.
- 1
- 2