SuaraBekaci.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu memberi pesan kepada relawannya untuk tidak tergesa-gesa menentukan pilihan bagi calon presiden (Capres) 2024.
Menurut pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira di Kupang, Marianus Kleden, pernyataan dari Jokowi ini untuk menghormati dan menjaga perasaan Ketum PDI P, Megawati Soekarnoputri.
"Jokowi mengatakan ke relawan ojo kesusu atau jangan tergesa-gesa, ini menunjukkan Jokowi bertindak hati-hati karena menjaga perasaan Megawati," ucapnya.
Kleden menambahkan pernyataan itu berkait dengan langkah Jokowi mengingatkan sukarelawan di kelompok Bravo 5 untuk tidak buru-buru mendukung calon presiden pada Pemilu 2024 dalam Rapimnas Sukarelawan Bravo 5, di Jakarta, Jumat (26/8).
Baca Juga:Survei: Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat dalam Bursa Capres 2024
Peringatan dari Jokowi itu menurut Kleden menunjukkan bahwa ia menjaga perasaan Megawati yang mau mencalonkan Puan Maharani pada Pilpres 2024 yang tingkat elektabilitasnya masih rendah. Jokowi pada dua Pemilu sebelumnya juga diusung secara total oleh Megawati melalui PDI Perjuangan, karena sistem Pemilu Indonesia belum memungkinkan seorang calon independen turut berlaga dalam kontestasi Pemilu.
Namun jika pada akhirnya Puan Maharani tidak diajukan jadi calon presiden, kata Kleden, maka pilihan PDI Perjuangan kemungkinan besar jatuh pada Ganjar Pranowo sebagai kader PDI Perjuangan yang saat ini menjabat gubernur Jawa Tengah. Sama dengan Jokowi, Pranowo juga bukan seorang pemimpin partai politik.
"Ini bisa terjadi karena dari puncak pimpinan PDI Perjuangan juga menegaskan bahwa Megawati adalah nasional sejati yang tidak akan mengorbankan negara demi keluarga," katanya.
Kleden menambahkan di tengah berbagai kemungkinan yang bisa terjadi inilah yang membuat Jokowi mengingatkan para relawan pendukungnya yang mendukung Pranowo jadi calon presiden agar tidak tergesa-gesa.
"Peringatan ini artinya Jokowi menginginkan agar pernyataan dukungan dari relawan perlu menunggu momentum yang tepat," katanya. [ANTARA]
Baca Juga:Terlalu Banyak Calon, Rakernas PAN Disebut Obral Capres 2024