SuaraBekaci.id - Harga telur yang masih tinggi sudah berjalan hampir dua pekan. Harga telur yang semula Rp 28.000 sekarang bisa sampai Rp 32.000.
Kondisi ini membuat para pedagang telur di Kota Bekasi, Jawa Barat harus memutar otak agar tidak terus merugi dan penjualan tetap stabil.
Menyiasati kondisi ini, pedagang telur mengaku tidak berani belanja dalam jumlah besar. Hal ini disebabkan mereka khawatir jika beli dalam jumlah besar, tiba-tiba harga telur menjadi turun.
Ahmad Nasution salah satu pemilik toko telur di daerah Teluk Pucung, Kota Bekasi mengungkapkan bahwa saat ini persedian stok telur di tempatnya dalam kategori cukup aman.
Baca Juga:Harga Telur Melambung, Anggota DPR: Tata Niaga Pakan Harus Dibenahi

Ahmad mengaku mengambil telur ke distribubtor hanya saat stok di tokonya sudah menipis. Itupun tidak dalam jumlah besar. Hal ini dilakukan Ahmad demi meminimalisir kerugian.
Sebelum harga telur meroket, dirinya biasa membeli telur sebanyak 240 ikat yang satu iketnya berisi 30 butir telur, sekarang dia hanya membeli 140 ikat telur.
"Paling banyak, 240 ikat, kalau sekarang ini baru belanja 140 ikat, soalnya sekarang ngga berani belanja banyak juga takutnya tiba tiba harga turun," ucapnya.
Menurut Ahmad, keluhan kenaikan harga telur tidak hanya ia rasakan sebagai pedagang namun juga para pembeli. Ahmad mengatakan banyak pembeli ke tokonya, mengeluhkan harga dan memilih untuk mengurangi jumlah belanjaan telur.
"Ya kita juga ngikutin, namanya pedagang ya. Untungnya mah sama aja kalau pedagang mah ngga ada ngaruhnya mau naik turun sama untungnya. Contohnya ibu tadinya mau beli 1 kg malah jadi 1/4 kan," kata Ahmad.
Baca Juga:Harga Telur Naik Signifikan, Aria Bima: Ini Sifatnya Hanya Temporer dan Tidak Permanen
Sementara itu, Hayati, salah satu pemilik warung klontong di Kota Bekasi lainnya, juga mengungkap bahwa pembelian telur oleh konsumen juga menurun. Ia pun mengaku banyak kehilangan pembeli.
- 1
- 2