Ia menuturkan, sebelumnya sudah terjadi adu mulut antara kliennya dengan pihak yang diduga korban dalam video yang beredar itu.
Kemudian, keluarga pasien tersebut menghampiri korban dan melakukan apa yang terekam di video itu (toyor kepala perawat).
“Memang ada kontak fisik, tapi bukan seperti kekerasan yang narasi tertulis dalam akun penyebar video yang jadi viral ini,” tutur Sofi.
Alasan Lapor Polisi
Lebih lanjut Sofi menambahkan, bahwa menurut informasi yang pihaknya terima, tidak ada komunikasi atau tabayun bahkan konfirmasi kepada kliennya terkait pasca kejadian itu.
Baca Juga:Bule di Bali Nyaris Dihajar Massa, Ternyata Penyebabnya
“Jadi tiba-tiba entah pihak rumah sakit atau pihak organisasi perawat yang katanya melaporkan klien kami. Karena mereka tidak tabayun, kami pun juga melakukan upaya yang sama menyangkut hak dari klien kami,” katanya.
Namun, sambungnya, yang pihaknya sampaikan ke polisi masih bentuk pengajuan, jadi belum laporan.
“Bentuknya masih pengaduan ke Bagian Umum Polres Tasikmalaya Kota. Dan itu kemarin sudah kami layangkan berupa surat,” ucapnya.
Saat ini, pasien yang melakukan toyor ke bagian kepala perawat rumah sakit tersebut akan didampingi 21 pengacara.
Namun kembali ia menegakan, bahwa pihaknya laporkan adalah salah satu akun yang memviralkan video tersebut.
Baca Juga:Bawa-bawa Kesedihan ke Vanessa Angel di Video Klip, Mayang Kembali Diprotes Netizen
“Kami duga itu orang yang ada kaitannya atau punya akses ke rumah sakit. Karena sumber video dari CCTV itu ada dalam penguasaan Rumah Sakit. Jadi pasti orang yang punya akses ke CCTV,” pungkasnya.