Sudah Ada Andika Perkasa, Anies dan Ganjar, Surya Paloh Kini Beberkan Kriteria Capres Ideal

"Bukan dengan caci maki di antara kita, satu sama lain, saling merendahkan," ungkap Surya Paloh.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 25 Juli 2022 | 16:29 WIB
Sudah Ada Andika Perkasa, Anies dan Ganjar, Surya Paloh Kini Beberkan Kriteria Capres Ideal
Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh saat membacakan rekomendasi nama bakal capres NasDem hasil Rakernas NasDem di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (17/6/2022) malam. [ANTARA/Syaiful Hakim]

SuaraBekaci.id - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh telah mengumumkan nama tiga calon presiden untuk Pilpres 2024 usungan NasDem yang merupakan pilihan dari rakernas pada 17 Juni 2022 lalu.

Kekinian, Surya Paloh membeberkan sejumlah kriteria ideal untuk calon presiden yang akan berkontestasi pada Pilpres 2024.

Surya Paloh mengatakan bahwa salah satu kriteria presiden yang ideal adalah sosok tersebut konsisten antara apa yang diucapkan dengan perbuatannya.

"Konsisten ucapan dengan perbuatannya dan mampu memberikan nilai tambah atas dasar keteladanan, perilaku, dan sikapnya. Kalau kita bicara orang yang mumpuni, itu relatif sekali," kata Surya Paloh usai menerima gelar Doktor Honoris Causa (HC) Bidang Sosiologi Politik dari Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Jawa Timur, Senin (25/7/2022).

Baca Juga:Pagar Tribun JIS Roboh Saat Peresmian, Anies: Mari Jaga Stadion Ini

Ia menjelaskan siapa pun yang akan maju dalam Pemilu Presiden 2024, ia sangat berharap sosok tersebut bisa memberikan semangat pengorbanan untuk menjadi pemimpin Indonesia ke depan.

Menurutnya, sikap rendah hati untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia yang tercermin dalam kehidupan keseharian, termasuk menjadi salah satu kriteria penting bagi sosok calon presiden tersebut.

"Perilaku keseharian ada kerendahan hati, bukan rendah diri, bisa merakyat, dan menawarkan pemikiran-pemikiran dengan banyak tersenyum, bukan marah-marah," ujarnya.

Ia menambahkan masyarakat Indonesia saat ini dinilai rindu atas kehadiran sosok yang ramah untuk memimpin bangsa. Selain itu, tentunya ada kriteria lain seperti parameter asas kepantasan dan kepatutan untuk calon presiden tersebut.

"Sosok yang penuh ramah tamah ini bagian yang dibutuhkan sekarang ini. Ketika semua kencang, pemimpin-pemimpin, elite partai kencang, dan marah-marah, saya pikir rusak semua kehidupan ini," ujarnya.

Baca Juga:PKB Klaim Kemesraannya dengan Gerindra Lebih Unggul dari KIB, Sindiran PPP: Percuma Punya Capres Kalau Tak Laku

Ia berharap para calon presiden yang akan berkontestasi pada Pemilu 2024 tidak menyebarkan kemarahan dan saling merendahkan satu sama lain. Ia berharap para calon tersebut bisa membawa Indonesia maju ke depan.

"Bukan dengan caci maki di antara kita, satu sama lain, saling merendahkan. Itu yang menjadi perhatian bersama. Kita harus mendukung suasana yang lebih kondusif agar bangsa ini bergerak maju ke depan," katanya.

Ia memastikan tidak akan maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2024. Ia meyakini banyak tokoh dan anak bangsa yang sudah diproyeksikan untuk berkontestasi pada Pemilu 2024.

"Kita sudah memahami bersama banyak terjadi upaya dan usaha untuk menampilkan tokoh anak-anak bangsa yang diproyeksikan menjadi calon-calon presiden kita, Kalau saya pribadi tidak (mencalonkan diri)," katanya.

Dalam kesempatan itu, Surya Paloh dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa (HC) Bidang Sosiologi Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB).

Pemberian gelar doktor HC itu diberikan kepada seseorang yang dianggap bukan hanya memiliki jasa besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, namun juga karena karena memiliki tindakan bagi perkembangan kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan bangsa Indonesia. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini