SuaraBekaci.id - Kegeraman publik Indonesia pasca kegagalan Timnas Indonesia U-19 untuk lolos ke babak semifinal Piala AFF U-19 2022. Kegagalan Timnas Indonesia U-19 disebabakan aturan Head to Head yang dianggap usang dan merugikan.
Pasca kegagalan ini, muncul suara-suara untuk Indonesia keluar dari federasi sepak bola Asia Tenggara, AFF.
Seruan ini banyak dibicarakan oleh publik di laman sosial media. Muncul desakan agar PSSI berani untuk ambil keputusan dengan keluar dari AFF.
Publik menilai bahwa ada dugaan match fixing yang dilalukan Vietnam dan Thailand di laga pamungkas babak fase grup A Piala AFF U-19 2022.
Hasil imbang 1-1 kedua negara yang kemudian gagalkan Indonesia melangkah ke babak semifinal. Aturan H2H milik AFF ini dianggap biang keladi dari kegagalan itu.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dengan tegas juga menyebut bahwa aturan H2H milik AFF sudah usang dan tak bisa lagi digunakan.
Sejatinya jika PSSI berani untuk keluar dari AFF karena kasus ini, terbilang cukup prematur.
Namun yang menarik, PSSI sebenarnya bisa pindah federasi. Kepindahan satu negara ke federasi lain bukan hal tabu.
Indonesia sebenarnya bisa mencontoh langkah Israel dan Australia.
Baca Juga:Dua Kampus dari Inggris dan Australia Berminat Mendirikan Kampus di Bandung
Israel dan Australia Pindah Federasi
Israel ialah salah satu negara yang akhirnya memutuskan untuk pindah federasi sepak bola. Israel saat ini berada di bawah naungan UEFA, federasi sepak bola Eropa.
Sebelum gabung ke UEFA, Israel ialah bagian dari AFC, federasi sepak bola Asia. Israel bahkan termasuk salah satu pendiri AFC.
Pada era 70-an keberadaan Israel sebagai anggota AFC mendapat tekanan dari negara-negara Arab. Tentu saja hal ini berkaitan invasi negara ini kepada tanah Palestina.
Setelah Asian Games 1974 di Teheran, negara Arab melakukan aksi boikot terhadap timnas Israel. Negara ini sendiri berada di bawah naungan AFC dari 1953 hingga 1977.
Menariknya, Israel pada 1980 sempat bermain di kompetisi UEFA. Setelah babak kualifikasi untuk Piala Dunia FIFA 1982, Israel sempat bermain di babak kualifikasi zona Oseania (OFC).
Akhirnya pada 1991, Israel resmi gabung ke UEFA.
Hal sama juga dilakukan Australia. Pada 2016, Presiden Federasi Sepak Bola Australia (FFA), Frank Lowy, dan Presiden AFC, Mohammed Bin Hammam mengumumkan negara Kangguru itu gabung menjadi anggota AFC.
Kepindahan Australia ke AFC lebih dikarenakan keinginan negara itu bisa tampil di Piala Dunia. Kepindahan Australia memang berbeda dengan Israel yang lebih disebabkan masalah politik.
Menariknya, jika Israel ialah salah satu pendiri AFC yang dilepas, maka Australia ialah salah satu negara pendiri OFC, federasi sepak bola Australia-Ocenia yang mereka dirikan pada 1966.