Kenaikan BBM Nonsubsidi Tidak Akan Timbulkan Inflasi, Pengamat: Orang Kaya Tidak Suka Gejolak

Kenaikan harga BBM dan Elpiji nonsubsidi disebut tidak akan menimbulkan gejolak ekonomi dan inflasi.

Galih Prasetyo
Senin, 11 Juli 2022 | 23:30 WIB
Kenaikan BBM Nonsubsidi Tidak Akan Timbulkan Inflasi, Pengamat: Orang Kaya Tidak Suka Gejolak
harga pertalite dan pertamax terbaru //Pixabay.com

SuaraBekaci.id - Kenaikan harga BBM dan Elpiji nonsubsidi menurut pengamat Ekonomi dan Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi tidak akan menimbulkan gejolak ekonomi dan inflasi.

"Jumlah konsumen Pertamax ke atas proporsinya kecil dan kebanyakan golongan menengah ke atas. Biasanya orang kaya tidak suka gejolak," ujarnya.

Fahmy mengatakan apabila tujuan dari penyesuaian harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax Turbo dan Dex Series sesuai harga keekonomian, maka keputusan itu tepat dan sangat wajar.

Ia pun menyarankan agar Pertamina juga bisa menurunkan harga BBM nonsubsidi jika suatu saat harga minyak dunia turun.

Baca Juga:Bisa Tingkatkan Inflasi, Anggota DPR Tolak Kenaikan Harga BBM dan Gas Nonsubsidi

"Bagi Pertamina, kenaikan harga BBM nonsubsidi bisa memperbaiki cash inflow. Sedangkan, bagi pemerintah bisa menurun dana kompensasi," terang Fahmy.

Per 10 Juli 2022 harga Pertamax Turbo yang sebelumnya hanya dijual Rp14.500 per liter telah menjadi Rp16.200 per liter, harga Pertamina Dex yang semula hanya Rp13.700 per liter menjadi Rp16.500 per liter, dan harga Dexlite dari Rp12.950 per liter naik menjadi Rp15.000 per liter.

Sementara itu harga elpiji nonsubsidi Bright Gas juga naik sekitar Rp2.000 per liter.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengklaim meski ada kebijakan penyesuaian harga, namun harga itu masih terbilang kompetitif bila dibandingkan produk sejenis yang dijual oleh sejumlah perusahaan penyalur BBM dan elpiji di Indonesia. [ANTARA]

Baca Juga:Pengamat Usul Pertalite Hanya untuk Motor dan Angkutan Umum: Tanpa MyPertamina

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini