SuaraBekaci.id - Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto membantah bahwa hubungan antara Presiden Joko Widodo dengan ketum Megawati Soekarnoputri memburuk.
Menurut Hasto, bahwa isu keretakan hubungan Jokowi dengan Megawati dihembuskan orang-orang tak bertanggung jawab. Hasto mengatakan bahwa Megawati hanya geleng-geleng kepala saat mendengar perihal isu tersebut.
"Saya dan Mas Pramono Anung menyaksikan sebelum dan sesudah pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus BPIP yang berbicara akrab penuh kegembiraan," ucap Hasto.
Bahkan Hasto menceritakan bahwa Presiden Jokowi sempat gandeng tangann Megawati saat masuk ke dapam mobil usai pelantikan Ketum PDI P itu sebagai Dewan Pengarah BPIP
Baca Juga:Jokowi Resmikan Pembangunan Industri Baterai Listrik di Batang, Ganjar Akan Siapkan SDM-nya
"Bahkan setelah acara pelantikan, Pak Jokowi dan Bu Mega berbicara empat mata, dan pada saat menuju mobil Pak Jokowi menggandeng tangan Bu Mega," ujar Hasto.
Ditambahkan Hasto, isu tentang hubungan Pak Jokowi dan Bu Mega memang sering dikeluarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
“Banyak yang tidak tahu, bahwa Ibu Mega dan Pak Jokowi secara periodik berbicara intens membahas persoalan bangsa dan negara. Semua dilakukan tertutup dalam suasana khusus agar mengalir gagasan jernih, mendalam, karena terkait masa depan bangsa dan negara”
Hubungan Ibu Mega dan Pak Jokowi itu mendalam, dipandu oleh kesesuaian tentang arah masa depan bangsa dan dilandasi hubungan batin yang kuat.
“Bagi yang biasa menabuh genderang politik, biasanya yang ada hanya akal politik, karena itulah tidak mampu melihat kedekatan dalam suasana batin,"
Baca Juga:Taufiq Kiemas dalam Kenangan Jokowi: Sosok yang Memiliki Pergaulan yang Luas
Terkait Pemilu 2024, Hasto menegaskan bahwa urusan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden sepenuhnya ada di tangan Megawati Soekarnoputri.
“PDI Perjuangan tidak akan terseret arus. Para kader jangan ikut-ikutan dansa politik. Fokus tunggal, bergerak ke bawah” tegasnya.