SuaraBekaci.id - Polisi menyatakan ribuan peluru yang ditemukan di sebuah rumah di Jalan Asia Afrika Kota Bandung berkaliber 7,62.
Temuan ribuan peluru, senjata api dan bahan peledak berjenis TNT itu kini tengah ditelusuri oleh Polda Jawa Barat.
Dari keterangan Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo, rumah tempat penemuan senjata api dan bahan peledak itu sudah tak dihuni sejak tahun 2001.
Menurutnya pemilik rumah yang berinisial DKH mengaku rumah itu sebelumnya dihuni oleh saudaranya.
"Sehingga kita nanti akan melakukan pemeriksaan-pemeriksaan, sehingga kita tahu dari mana sumber bahan material ini," kata Ibrahim di Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/6/2022).
Dia menjelaskan, penemuan sejumlah barang berbahaya itu berawal dari DKH yang ingin merenovasi bangunan tersebut. Namun petugas yang merenovasi, menurutnya menemukan barang mencurigakan di sebuah rak.
"Dari informasi tersebut dilaporkan kepada intel, dan dicek, setelah dilakukan pengecekan, bahwa betul itu merupakan bahan peledak," katanya.
Setelah itu, polisi mengerahkan tim Gegana dari Brimob Jawa Barat untuk mengamankan barang-barang tersebut. Kemudian barang itu pun dibawa ke Markas Brimob Polda Jawa Barat untuk dinonaktifkan.
Dari penemuan itu, ia mencatat ada sejumlah bahan peledak yang kondisinya sudah mencair, detonator, senjata api laras panjang berkaliber 7,62 mm, dan ribuan peluru tajam.
"Kita lakukan pendalaman lebih detil lagi, sehingga kita bisa mengetahui sumber dan asal usul material itu. Sampai sekarang belum ada hubungan dengan teroris," katanya.
Sebelumnya polisi menemukan barang-barang berbahaya itu pada Senin (6/6) sekitar pukul 20.30 WIB. Selanjutnya polisi langsung mengisolasi bangunan di Jalan Asia Afrika itu guna mengamankan lokasi. [Antara]