Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran Terjadi Pada 29 dan 30 April, Dishub Jabar Kerahkan 5.000 Personel

Dia mengatakan jumlah pemudik pada momentum Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022 Masehi secara nasional diprediksi mencapai 85,5 juta orang.

Andi Ahmad S
Rabu, 20 April 2022 | 10:26 WIB
Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran Terjadi Pada 29 dan 30 April, Dishub Jabar Kerahkan 5.000 Personel
Ilustrasi--Arus mudik lebaran, kendaraan terjebak kemacetan di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. (Antara/Raisan Al Farisi)

SuaraBekaci.id - Puncak arus mudik lebaran 2022 diprediksi akan terjadi pada 29 dan 30 April, oleh karenanya, Dinas Perhubungan Provinsi Jabar mengerahkan sekitar 5.000 personel.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat A Koswara mengatakan, sementara untuk puncak arus balik terjadi pada 8 Mei 2022 dan diperkirakan lonjakan jumlah kendaraan terjadi pukul 07.00-09.00 WIB.

Dia mengatakan jumlah pemudik pada momentum Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022 Masehi secara nasional diprediksi mencapai 85,5 juta orang.

Koswara mengatakan dari jumlah itu, sekitar 14,9 juta orang pemudik akan masuk atau bertujuan ke wilayah Jawa Barat di luar wilayah Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek), atau sekitar 17,2 persen dari total pemudik.

Baca Juga:Sakit Hati Perkara Asmara, Ternyata Pelaku Pembunuh Pegawai Dishub Juga Pernah Kirim Santet

Sementara pemudik yang akan masuk wilayah Jakarta plus Bodebek akan mencapai 5,9 juta orang atau sekitar 7,0 persen.

Kemudian, tujuan pemudik terbanyak masih ke wilayah Jateng dengan perkiraan mencapai 27,5 persen atau sekitar 23,5 juta orang, Jatim 16,8 juta orang atau 19,6 persen.

Dinas Perhubungan Jabar sendiri memperkirakan warga Jabar yang akan keluar pada momen Idul Fitri 1443:H mencapai 9,2 juta orang. Sementara Jakarta plus Bodebek mencapai 14 juta orang.

"Pemudik yang akan melintas Jabar diperkirakan mencapai 4,5 juta orang. Mereka melintasi jalan arteri, hingga jalur alternatif dan terutama jalan tol," ujar Koswara.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Jabar Idat Rosana menambahkan kendaraan yang digunakan pemudik akan didominasi oleh kendaraan pribadi, baik mobil ataupun sepeda motor.

Baca Juga:Pemudik dari Sumatera ke Jawa Pilih Mudik Lebih Awal, Ini Alasannya

Mobil diprediksi mencapai 28,6 persen sementara sepeda motor sekitar 21,5 persen. Sisanya menggunakan kendaraan angkutan umum seperti bus kota (17,38 persen), kereta api (9,7 persen), pesawat (8,13 persen) dan sisanya lewat jalur laut/sungai.

Diperkirakan, pemudik dengan mobil memilih istirahat di rest area baik di dalam jalan tol atau jalan arteri. Sementara pemotor akan memilih istirahat di kawasan SPBU.

"Kami mengantisipasi penumpukan kendaraan saat istirahat, baik di rest area dan SPBU, agar tidak mengganggu lalu lintas," ujarnya.

Total personel Dishub, baik di tingkat Jabar hingga kabupaten/kota yang akan bertugas selama arus mudik dan balik mencapai sekitar 5.000 orang.

Personel akan diturunkan di jalur mudik hingga di posko-posko sepanjang jalur mudik di Jabar.

Dishub Jabar sendiri telah melakukan sejumlah antisipasi selama momen mudik, di antaranya menyediakan informasi terpadu angkutan Lebaran Si Manis dan menyiarkan secara langsung (live streaming) kondisi lalu lintas, melalui radio dan internet.

Dishub Jabar juga menyiapkan posko mudik di terminal bandara, dermaga dan rest area dengan total 42 titik. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini