Pemerintah Diminta Pertimbangkan Evakuasi WNI dari Ukraina

Puan Maharani menilai, evakuasi terhadap 138 WNI di Ukraina untuk kembali ke Indonesia saat ini perlu dipertimbangkan secara serius.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 25 Februari 2022 | 15:28 WIB
Pemerintah Diminta Pertimbangkan Evakuasi WNI dari Ukraina
Warga indonesia di ukraina. [VOA Indonesia]

SuaraBekaci.id - Pemerintah Indonesia diminta menjamin keselamatan dan keamanan warga negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Ukraina.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPR RI Puan Maharani. Ia bahkan meminta pemerintah untuk mempertimbangkan evakuasi jika diperlukan.

"Jangan sampai ada satu pun warga Indonesia yang terluka dalam konflik di Ukraina. Keselamatan dan keamanan WNI harus menjadi prioritas," kata Puan, dikutip dari Antara, Jumat (25/2/2022).

Dia menilai, evakuasi terhadap 138 WNI di Ukraina untuk kembali ke Indonesia saat ini perlu dipertimbangkan secara serius. Karena itu dia menilai pemerintah dan pemangku kepentingan terkait harus berkoordinasi dengan efektif jika perlu melakukan evakuasi dan membawa pulang seluruh WNI secepatnya dan seaman mungkin.

Baca Juga:Elektabilitas Puan Rendah, Politisi PDIP: Hasil Survei Bukan Satu-Satunya Pertimbangan Penetapan Calon

"Saya meminta Pemerintah menyiapkan segala kebutuhan WNI jika proses evakuasi dilakukan, mulai dari 'safe house', kebutuhan sehari-hari, sampai transportasi untuk kembali ke Tanah Air," ujarnya.

Puan menegaskan bahwa evakuasi adalah salah satu bentuk perlindungan negara yang harus dilakukan terhadap semua warga negara Indonesia yang sedang berada di wilayah konflik di luar Tanah Air.

Selain itu, terkait konflik antara Rusia dan Ukraina, Puan mengingatkan posisi Indonesia sebagai negara bebas aktif. Namun, dia menyerukan agar perang dihentikan untuk menghindari kekerasan terhadap umat manusia.

"DPR meminta Pemerintah Indonesia dengan bebas-aktif mendorong terciptanya perdamaian dunia yaitu melalui berbagai forum internasional seperti yang diamanatkan konstitusi," katanya.

Puan juga menyatakan keprihatinannya terhadap eskalasi konflik di Ukraina yang menyebabkan jatuhnya korban sipil. Menurut dia, saat ini seharusnya dunia bersatu menghadapi pandemi COVID-19, dan bukan justru melakukan tindakan yang mengganggu stabilitas dunia.

Baca Juga:Mengenal Apa Itu Chernobyl Ukraina yang Baru-baru ini Dikuasai Rusia dan Bencana yang Terjadi 1986 Silam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini