Jawa Barat Kembangkan Konsep Wisata Alam tanpa Merusak Alam

Benny bercerita era tahun 80-an di Pangandaran belum ada hotel banyak seperti sekarang, maka konsep homestay yang digunakan.

Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 20 Februari 2022 | 17:10 WIB
Jawa Barat Kembangkan Konsep Wisata Alam tanpa Merusak Alam
ILUSTRASI - Curug Malela di Kabupaten Bandung Barat. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraBekaci.id - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan pihaknya akan fokus mengembangkan konsep selaras alam yakni sebuah konsep wisata alam tanpa merusak alam.

Menurutnya, konsep itu merupakan arahan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil kata dia, meminta pengembangan wisata alam di Jabar sama sekali tidak boleh merusak atau mengubah alam, tetapi harus ada nilai tambahnya.

"Seperti di perkebunan teh, jangan mengubah lanskap kebun tehnya, tetapi cukup dengan membuat skywalk dari kayu, lalu menjadi instagramable," ujar Benny Bachtiar dikutip dari Antara, Minggu (20/2/2022).

Baca Juga:Ridwan Kamil Didoakan Jadi Presiden oleh Bupati Ciamis

Demikian juga dengan konsep homestay, menurut Benny, Jabar akan terus mendorong pengembangan konsep tersebut agar masyarakat di sekitar lokasi wisata mendapat manfaat ekonomi langsung dari wisatawan baik dalam maupun luar negeri.

"Tinggal kita mendorong peningkatan kualitas ruang tidur yang rapi, kemudian toilet atau kamar mandi yang berstandar internasional, misalnya. Kan itu kesan pertama yang akan dinilai wisatawan ketika mereka melakukan homestay," ujar Benny.

Benny bercerita era tahun 80-an di Pangandaran belum ada hotel banyak seperti sekarang, maka konsep homestay yang digunakan.

"Nah itu akan kita coba hidupkan dan kembangkan kembali di objek wisata kita sekarang," katanya.

Seperti diketahui Disparbud Jabar meluncurkan West Java Calendar of Event (Coe) 2022.

Baca Juga:Pedagang Tahu di Kota Banjar Bakal Mogok Jualan Besok

Ada 50 kegiatan yang akan ditampilkan di seluruh kabupaten/kota sepanjang tahun 2022 untuk menarik wisatawan.

"50 event itu hasil kurasi dari 260 event yang diajukan kabupaten/kota, setelah disaring oleh para ahli, maka ada 50 event yang dinilai layak jual. Karena seperti pesan Pak Gubernur, kita harus menampilkan atraksi wisata yang layak jual, dan harus sesuai selera pasar," kata Benny.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini