SuaraBekaci.id - Varian Omicron diklaim tak sefatal varian Delta. Hal tersebut dapat dilihat dari momentum saat varian Delta sedang memuncak di Indonesia pada Juni 2021 dengan kasus terkonfirmasi sebanyak 56.000 per hari, jumlah yang meninggal 2.000 lebih.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Suharyanto di Balai Kota Bandung, Sabtu (19/2/2022).
"Dari segi kefatalan, varian Omicron ini tidak seberbahaya Delta," kata dia menambahkan.
Berdasarkan analisis hasil evaluasi, lanjut Suharyanto, yang meninggal akibat varian Omicron ini ada tiga kategori, yaitu karena komorbid, belum divaksin, dan lansia.
Baca Juga:Ade Yasin Sebut Penyebaran Covid-19 di KRL Tertinggi, Beberkan Pelanggaran di Dalam Kereta
Pihaknya menyadari kematian tidak bisa dicegah, tapi dia tetap menegaskan bahwa yang paling utama adalab penegakkan protokol kesehatan.
"Penegakkan prokes itu harga mati. Jadi, dengan prokes kita bisa melindungu diri sendiri, keluarga, dan masyarakat Jabar secara umum," ujarnya.
Di tempat yang sama, Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengungkapkan, selain disiplin prokes, berdasarkan arahan Presiden RI bahwa kunci dalam penanganan Covid-19 ini adalah vaksinasi.
"Dan prokes salah satunya adalah penggunaan masker," tutup Yana.
Baca Juga:3 Efek Samping Vaksin COVID-19 Pfizer dari yang Serius hingga Umum Terjadi