SuaraBekaci.id - Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi partai dengan perolehan suara terbesar di Jawa Barat jika pemilu diadakan sekarang.
Saidiman Ahmad, Manajer Program SMRC, dalam presentasi hasil surveinya menerangkan bahwa dalam simulasi semi terbuka 18 partai, di Jawa Barat saat ini PDIP memperoleh suara 16 persen, bersaing ketat dengan Gerindra dengan 14,8 persen suara.
Urutan selanjutnya PKS 9,2 persen, Golkar 8,1 persen, Demokrat 5,9 persen dan PKB 5,1 persen. Sementara partai-partai lain ada di bawah 3 persen.
Menurut Saidiman, dukungan terhadap PDIP saat ini (16 persen) cukup stabil dibanding dengan hasil pemilu 2019 (14,3 persen), sementara partai-partai lain cenderung menurun.
Baca Juga:Survei SMRC: Sama-sama di Atas, Elektabilitas PDIP dan Gerindra Relatif Seimbang di Jawa Barat
“Perolehan suara masing-masing partai, masih terbuka kemungkinan untuk berubah mengingat masih ada 32,7 persen masyarakat Jawa Barat yang belum menentukan pilihan,” ucap Saidiman seperti rilis yang diterima Suara Bekaci, Selasa (15/2).
Dari Survei SMRC juga disebutkan bahwa sikap DPP PDI Perjuangan terhadap kasus Arteria Dahlan mendapat dukungan dari publik.
Saidiman Ahmad, menjelaskan bahwa ada sekitar 66 persen warga Jawa Barat yang mengetahui kasus pernyataan Arteria Dahlan yang dinilai menyinggung etnis Sunda.
Dari 66 persen yang tahu, mayoritas (64 persen) setuju bahwa pernyataan anggota DPR itu menyinggung etnis Sunda.
Dalam survei ini, lanjut Saidiman, publik Jawa Barat juga dimintai pandangan mengenai sikap dan protes Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Jawa Barat, Ono Surono, atas kasus Arteria Dahlan tersebut.
Dari 66 persen warga Jabar yang tahu kasus tersebut, ada 45 persen yang mengetahui bahwa Ketua DPD Jawa Barat, Ono Surono, mengirimkan protes dan permintaan ke Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP agar memberikan sanksi yang berat pada Arteria.
“Dari mereka yang tahu sikap dan Langkah DPD PDIP Jabar tersebut, hampir semua (89 persen) menyatakan suka. Hanya ada 6 persen yang tidak suka dan 5 persen yang tidak punya sikap,” ujar Saidiman.
Untuk diketahui, survei dilakukan melalui telepon dengan total sampel 801 responden. Sampel dipilih secara acak dari populasi warga Jawa Barat yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone.
Survei ini dilakukan pada periode 5 Februari hingga 8 Februari 2022. Pemilihan sampel dilakukan metode double sampling dengan jumlah sampel sebanyak 640 dan random digit dialing (RDD) sebanyak 161.