SuaraBekaci.id - Pengamat politik Rocky Gerung mengusulkan tanggal 2 Desember diperingati sebagai hari gerakan massa untuk membersihkan Indonesia. Rocky Gerung dalam suatu kesempatan wawancara Youtube mengutarakan pendapatnya tentang aksi Reuni 212 yang digelar tanpa izin pada 2 Desember 2021 lalu.
Menurut dia, reuni tersebut bukan lagi tentang pertemuan banyak orang atau massa melainkan sebuah reuni ide.
"Jadi kalau ada reuni itu bukan reuni massa sebetulnya, itu reuni ide," ujar Rocky Gerung dalam video yang diunggah di kanal Youtube Refly Harun, Selasa (7/12/2021).
"Sebetulnya kalau kita sambungkan ini bukan gerakan Islam, ini gerakan untuk membersihkan Indonesia," tambahnya.
Baca Juga:Soal Aksi 212, Rocky Gerung: Saya Usul 2 Desember Dijadikan Sebagai Hari Kewarganegaraan
Menurut Rocky, pemerintah seharusnya melihat 212 telah tumbuh menjadi gerakan sosial yang monumental.
"Jadi pemerintah harus lihat versi itu, bahwa 212 telah tumbuh sebagai gerakan sosial, betul-betul sudah menjadi monumen untuk pemberantasan korupsi, monumen untuk keadilan sosial," lanjutnya lagi.
Rocky menilai, 212 saat ini tak bisa dianggap sebagai kumpulan segelintir orang yang anti pemerintah. Menurutnya 212 sudah menjadi simbol perlawanan atas ketidakadilan.
"Karena itu 212 nggak mungkin lagi dilihat sebagai kumpulan 2 atau 3 orang yang anti pemerintah," ujarnya.
Untuk itu, Rocky Gerung menyampaikan usul agar tanggal 2 Desember diperingati sebagai hari kewarganegaraan agar benar-benar diingat sebagai peristiwa yang nasionalistis.
Baca Juga:Semprot KSAD Dudung, Pentolan 212: Bukannya Umat Islam Yang Dijadikan Saudara, Tapi...
"Saya usulkan tanggal 2 Desember dijadikan sebagai hari kewarganegaraan, atau hari pulihnya hak-hak warga negara" ucap Rocky Gerung.
"Supaya dia betul-betul jadi peringatan peristiwa yang nasionalistis, bukan sekadar temanya agama," pungkasnya.