Panitia Diminta Tunda Acara Reuni 2021

Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bamukmin menyatakan acara tersebut rencananya diselenggarakan pada 2 Desember 2021, tetapi "dipersulit oleh Polda Metro Jaya."

Lebrina Uneputty
Jum'at, 12 November 2021 | 09:26 WIB
Panitia Diminta Tunda Acara Reuni 2021
Suasana aksi reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Senin (2/12/2019). [ANTARA FOTO/Aruna]

SuaraBekaci.id - Panitia Reuni 212 diminta untuk menunda agenda acara yang akan diselenggarakan pada 2 Desember di Monumen Nasional (Monas) nanti.

Hal ini diungkap Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria. Permintaan terkait situasi pandemi Covid-19.

"Kami ingin ada dukungan, bantuan, kesadaran dari teman-teman dari panitia (reuni) 212 untuk mempertimbangkan kembali. Kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan mohon ditunda dulu."

Riza mengatakan walaupun angka kasus Covid-19 sudah terkendali, penerapan protokol kesehatan tetap harus dilakukan secara ketat guna mencegah penyebaran virus.

"Karena masih di masa pandemi, tentu tidak bijak kalau kita melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan, yang pada akhirnya bisa mengakibatkan penyebaran Covid-19," kata dia.

Kepala UPT Monas Isa Sarnuri sejauh ini belum menerima surat izin untuk penyelenggaran reuni 212 dari Persatuan Alumni 212.

"Sampai saat ini Monas belum dibuka untuk umum dan kegiatan umum. (Surat) belum ada juga ya," kata Isa.

Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bamukmin menyatakan acara tersebut rencananya diselenggarakan pada 2 Desember 2021, tetapi "dipersulit oleh Polda Metro Jaya."

Novel Bamukmin mengatakan panitia sudah menyiapkan rencana cadangan jika izin reuni 212 di Monumen Nasional tidak diberikan oleh Polda Metro Jaya.

“Keputusan kita final mau seperti itu, kopi daratlah. Tapi memang kita dipersulit oleh Polda Metro Jaya, dan aparat Kepolisian selalu memandang sensitif terhadap gerakan umat Islam,” katanya.

Rencana cadangannya, kemungkinan acara reuni tak diselenggarakan di Jakarta. Dia menegaskan acara akan diselenggarakan secara offline.

“Ada plan b, kita bisa cari tempat lain, bukan mesti di Jakarta. Bisa juga kita adakan di daerah lain, jadi tiap tahun beda-beda tempat dan itu bisa terjadi. Paling tidak offline,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini