"Ini harus mencakup kebebasan untuk memilih apa yang akan dikenakan, tetapi juga kebebasan untuk memilih apa yang tidak akan dikenakan."
Taner mengatakan di Prancis, di mana kebebasan sangat dihargai, "ada standar ganda di mana kebebasan ini tidak dilindungi pada tingkat yang sama" untuk kelompok tertentu, seperti kaum perempuan Muslim.
Dewan Eropa merilis gambar-gambar pada minggu lalu untuk kampanye melawan diskriminasi anti-Muslim.
Salah-satu slogan di salah satu iklan berbunyi: "Kecantikan ada dalam keberagaman sebagaimana kebebasan ada dalam hijab".
Sejumlah politikus Prancis terkemuka mengutuk pesan tersebut dan berpendapat bahwa jilbab tidak mewakili kebebasan.
Tetapi beberapa perempuan Muslim yang mengenakan jilbab berujar reaksi tersebut menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap keragaman dan hak untuk memilih apa yang dikenakan di Prancis.
Menteri Pemuda Prancis, Sarah El Haïry, mengatakan dia terkejut dengan satu poster yang menunjukkan sebuah gambar terbelah, satu sisi seorang perempuan berjilbab, dan satunya lagi tidak.
Dalam wawancara di TV Prancis, sang menteri menganggap poster itu mendorong para perempuan untuk mengenakan jilbab.
Dia mengatakan pesan ini mengguncang nilai-nilai sekuler Prancis, di mana dia menyatakan ketidaksetujuannya terhadap kampanye tersebut.