Gotong Keranda Mayat, Jalannya Lincah Zig-zag, Warga Ini Bikin Geleng-geleng Kepala

Si perekam video pun ikut bereaksi melihat aksi para warga yang mengangkat keranda tersebut.

Lebrina Uneputty
Sabtu, 06 November 2021 | 09:46 WIB
Gotong Keranda Mayat, Jalannya Lincah Zig-zag, Warga Ini Bikin Geleng-geleng Kepala
Warga gotong keranda mayat tapi jalannya lincah zig-zag.[Instagram]

SuaraBekaci.id - Gotong keranda dengan cara berjalan zig-zag, warga ini bikin geleng kepala. Sebuah unggahan story Instagram milik @andreli48 bikin kita tepuk jidat.

Pasalnya dalam video story tersebut terlihat beberapa warga Dusun Plosokerep di Desa Dengkol, Kecamatan Singosari Malang sedang menggotong keranda mayat melewati jalanan desa tersebut.

Akan tetapi cara warga menggotong keranda itulah yang bikin geleng kepala, mereka yang memangku keranda dipundaknya berjumlah 4 orang dan 1 orang membawa payung jenasah berjalan zig zag demi melewati beberapa kubangan air di jalanan itu.

Ya, pemandangan miris sebenarnya melihat kondisi jalanan yang diapit area persawahan itu banyak sekali lubang besar menganga yang dibiarkan begitu saja, terlebih musim penghujan yang kini datang, menyebabkan lubang lubang itu tergenang air hujan.

Rombongan jenasah yang mengenakan baju merah, kuning dan hitam inipun terpaksa menggotong keranda dengan berjalan zig zag ke kanan dan ke kiri demi melewati genangan air dan terhindar dari lubang.

Bahkan si pembawa payung sempat hampir terjatuh karena terkejut dengan lubang.

Bisa dibayangkan bagaimana beratnya membawa keranda namun harus bisa berjalan cepat berbelok belok menghindari lubang.

Si perekam video pun ikut bereaksi melihat aksi para warga yang mengangkat keranda tersebut.

" Ayo Pak Lur, bagaimana ini Pak Lur, itu masih banyak yang dibelakang," kata si perekam video sembari mengabadikan perjalanan para pria itu.

Warga gotong keranda mayat tapi jalannya lincah zig-zag.[Instagram]
Warga gotong keranda mayat tapi jalannya lincah zig-zag.[Instagram]

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, kondisi jalan alternatif yang menghubungkan Kota Malang dengan Singosari Kabupaten Malang ini memang sudah sangat memprihatinkan dan tak layak untuk dilalui.

Selain menimbulkan genangan air pada musim hujan, jalanan yang hampir 80 persen ini terdapat lubang lubang besar juga berbahaya bagi pengguna jalan sekitar.

Kondisi jalanan ini sebelumnya masih dalam kondisi baik, namun semenjak dijadikan jalan alternatif keluar masuknya material bangunan membuat jalan ini menjadi rusak.

Kontributor : Ririn Septiyani

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini