Pemenangnya berkesempatan memenangkan 45,6 juta won Korea (US$39 juta atau Rp558 miliar), jika berhasil menang dalam enam seri permainan.
Kejutannya? Jika kalah, mereka mati.
Permainannya sendiri cukup mudah — ini adalah permainan-permainan yang biasa dimainkan para peserta di masa kecil.
Maka, kelindan mengejutkan antara permainan polos dengan kematian yang penuh kekerasan lah yang membuat para penonton tak bisa beranjak.
"Orang-orang tertarik dengan ironi bahwa orang dewasa yang putus asa mau mempertaruhkan hidup mereka demi memenangkan permainan anak kecil," kata sutradara Squid Game, Hwang Dong-hyuk dalam sebuah wawancara.
"Permainannya mudah dan gampang, sehingga para penonton bisa lebih fokus ke setiap karakter ketimbang aturan permainannya yang kompleks."
Juga ada elemen nostalgia di sini.
Misalnya, tantangan sarang lebah Dalgona yang ditampilkan dalam episode tiga, adalah permainan yang banyak dimainkan oleh orang Korea pada saat mereka kecil.
Dalam tantangan ini, peserta harus memotong dengan hati-hati lembaran sarang lebah setipis kertas menggunakan jarum. Jika lembar permen itu pecah, maka dia kalah.
Seorang warga Korea mengunggah cuitan: "Squid Game membuat saya ingin makan [permen] Dalgona lagi. Sudah 20 tahun saya tidak makan… Apakah permen itu masih dijual? Saya rasa saya tidak bisa menemukannya."
Karakter seperti Anda dan saya
Para pengamat juga mengatakan kesuksesan acara ini berkat karakter-karakternya, yang banyak di antaranya dimarginalkan oleh masyarakat.
Meskipun semuanya memiliki permasalahan sama, yakni terlilit utang, mereka semua berasal dari seluruh lapisan masyarakat.
Sang pemeran utama, misalnya, adalah seorang pria pengangguran dengan masalah judi yang berusaha mendapatkan rasa hormat dari keluarganya.
Melalui permainan ini, dia bertemu dengan seorang pembelot muda Korea Utara dengan latar belakang tragis, dan seorang buruh asal Pakistan yang dianiaya oleh majikannya.