Komisi III DPR RI Minta Kasus Penyerangan Ustadz Tidak Diremehkan

ketika menyelenggarakan kegiatan, panitia harus menyiapkan pola pengamanan untuk para ustad yang memberikan ceramah atau pengajian.

Lebrina Uneputty
Senin, 27 September 2021 | 07:40 WIB
Komisi III DPR RI Minta Kasus Penyerangan Ustadz Tidak Diremehkan
Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Al-Habsyi. (Dok. DPR)

SuaraBekaci.id - Komisi III DPR RI minta kasus penyerangan ustadz yang terjadi belakangan ini tidak diremehkan semua pihak. 

Ini disampaikan Anggota Komisi III DPR RI Habib Aboe Bakar Alhabsyi, Minggu (26/09/2021)

"Perlunya langkah preventif yang dilakukan untuk mengantisipasi jangan sampai terulang kembali," kata Aboe Bakar dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Penegasan itu juga disampaikan Aboe Bakar dalam sosialisasi empat pilar MPR RI di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Anggota Komisi III DPR berharap sosialisasi yang dilakukan diharapkan dapat meningkatkan toleransi, rasa saling menghormati atas kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di tengah masyarakat.

"Ini menjadi salah satu upaya preventif yang cukup bagus," ujarnya.

Selain itu kata Aboe Bakar, upaya preventif lain yang bisa dilakukan dengan pengamanan oleh penyelenggara kegiatan. Kata dia, ketika menyelenggarakan kegiatan, panitia harus menyiapkan pola pengamanan untuk para ustad yang memberikan ceramah atau pengajian.

"Ini perlu menjadi bagian dari SOP penyelenggaraan kegiatan keagamaan yang menghadirkan ustad, kyai, tuan guru atau tokoh agama lainnya," jelas Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI tersebut.

Untuk kegiatan yang cukup besar Habib Aboe menyarankan agar panitia berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat. Diharapkan aparat keamanan dapat membantu menjaga keamanan saat kegiatan dilaksanakan.

"Ini adalah salah satu upaya untuk menghindari kejadian penyerangan yang tidak diinginkan," kata Aboe Bakar menegaskan.

Aboe Bakar mencontohkan penyerangan kepada ustad terjadi tanggal 21 September di Mustikajaya, Bekasi. Sehari sebelumnya Ustad Chaniago yang sedang memberikan ceramah di Masjid juga diserang.

Dua hari sebelum itu Ustad Marwan, menjadi korban penembakan di depan rumahnya yang terletak di kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

"Tentu itu semua tidak boleh diremehkan, kita harus memberikan perhatian yang serius," kata Aboe Bakar mengingatkan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini