Waduh, Lubang Lapisan Ozon Semakin Membesar

Bahkan ukurannya lebih besar dari Antartika.

Lebrina Uneputty
Senin, 20 September 2021 | 19:55 WIB
Waduh, Lubang Lapisan Ozon Semakin Membesar
Lapisan Ozon di Bumi. [Pete Linforth/Pixabay]

SuaraBekaci.id - Lubang lapisan ozon di atmosfer bumi dilaporkan semakin membesar. Bahkan ukurannya lebih besar dari Antartika. 

Hal itu dilaporkan Badan Antariksa Eropa (ESA), lubang ozon 2021 di atas Kutub Selatan telah berukuran lebih besar dari Antartika.

Lapisan ozon di atmosfer Bumi berfungsi untuk melindungi planet dari radiasi ultraviolet yang dipancarkan Matahari.

Beberapa dekade lalu, para ilmuwan memperingatkan adanya lubang yang menganggu di lapisan ozon.

Baca Juga:Gawat! Lubang Ozon Kutub Selatan Berukuran Lebih Besar dari Antartika

Lubang lapisan ozon di Kutub Selatan 16 September 2021. [ESA]
Lubang lapisan ozon di Kutub Selatan 16 September 2021. [ESA]

Meskipun ada kemajuan dalam menutup kerusakan ozon tersebut, lubang itu terus muncul kembali di Kutub Selatan setiap tahun, mencapai ukuran maksimumnya sekitar September atau Oktober.

ESA menyebut bahwa lubang ozon tahun ini mirip dengan 2020, yang merupakan salah satu lubang ozon terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Data yang dikumpulkan satelit ESA Copernicus Sentinel-5P menunjukkan, lubang telah melebar dalam dua minggu terakhir.

Sekarang, lebih besar dari 75 persen lubang ozon pada musim yang sama sejak 1979. Ukurannya membuatnya lebih besar dari Antartika.

Sebelumnya pada 1980-an, pemerintah di seluruh dunia setuju untuk menghapus secara bertahap bahan kimia buatan manusia, termasuk beberapa aerosol, yang merusak lapisan ozon.

Baca Juga:Gagas Lindungi Lingkungan, Pupuk Kaltim Terapkan Prinsip ESG Kurangi Lapisan Ozon

"Beberapa zat perusak ozon yang dihasilkan oleh aktivitas manusia tetap berada di tratosfer selama beberapa dekade. Dengan kata lain, pemulihan lapisan ozon adalah proses yang sangat lambat dan panjang," tulis ESA dalam sebuah pernyataan, dikutip CNET, Senin (20/9/2021).

Lubang ozon masih berada di jalur pemulihan jangka panjang. Pada 2018, NASA memberikan bukti langsung pertama bahwa larangan penggunaan bahan kimia mengarah pada penipisan ozon yang lebih sedikit.

Para ilmuwan memprediksi lubang ozon di Kutub Selatan bisa menutup sekitar 2050.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini