Pengamat perlu memotret pada ISO tinggi, tetapi itu akan berisiko menambah banyak noise. Direkomendasikan untuk memulai pada ISO 3200.
Namun, pengamat mungkin perlu menyesuaikan ke ISO 1600 jika menemukan banyak cahaya di sekitar atau polusi cahaya.
Untuk memproses gambar langit yang baru diperoleh, pengguna harus memotret dalam jenis file gambar raw sehingga pengamat dapat menangkap dan menyimpan data sebanyak mungkin.
3. Lensa
Baca Juga:Cara Melihat Blue Moon di Indonesia Malam Ini Pukul 19.01 WIB

Lensa fast wide angle atau super-wide angle dalam kisaran 12-35mm paling cocok untuk astrofotografi lanskap.
Panjang fokus sudut lebar memungkinkan pengamat menangkap sebagian besar langit malam.
Lensa fast merupakan lensa yang memiliki aperture maksimum yang besar.
Lensa dengan aperture maksimum f/2.8 atau lebih rendah dianggap sebagai lensa cepat dan sangat baik untuk astrofotografi.
4. Aksesoris
Baca Juga:Asal Usul Nama Blue Moon dan Penyebab Terjadi Blue Moon

Pengamat membutuhkan aksesoris atau perlengkapan penunjang saat memotret, seperti tripod, lampu depan, dan remote shutter release.