SuaraBekaci.id - Sutradara Angga Dwimas Sasongko dan rumah produksi Visinema Pictures putus kerjasama penangan dan distribusi film animasi "Nussa" dan "Keluarga Cemara" dengan stasiun televisi yang menghadirkan Saipul Jamil. Mereka sebut TV itu tidak menghormati korban pelecehan seksual yang dilakukan Saipul Jamil. Saipul Jamil adalah artis pelaku pedofilia.
Saipul Jamil baru keluar dari penjara setelah delapan tahun dihukum atas dua kasus berbeda, pertama kasus pencabulan terhadap remaja laki-laki.
Kemudian penyuapan panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang membuat hukumannya diperpanjang.
Dalam akun Twitter, Angga Dwimas Sasongko dan Visinema Pictures pada Minggu (5/9) malam mencuit bahwa kehadiran Saipul Jamil di televisi tidak sesuai dengan nilai-nilai ramah anak dan keluarga yang mereka usung.
Baca Juga:7 Reaksi Publik Figur Soal Kemunculan Saipul Jamil, Gus Miftah Menyarankan Taubat
"Pemberitahuan ini dimaksudkan untuk mendukung gerakan masyarakat yang melawan dirayakannya pelaku kekerasan seksual pada anak di media - media, serta menjadi kesadaran bersama pentingnya media - media yang menghargai anak - anak kita," tulis Angga.
Kesepakatan terkait film Nussa juga didukung oleh partner Visinema, yakni The Little Giantz Studio.
Saipul Jamil bebas pada 2 September 2021, dia disambut dengan mengenakan kalung rangkaian bunga, karangan bunga, lalu diarak menaiki mobil terbuka dengan wajah.
Dia melambaikan tangan sembari mobil berjalan, lalu melemparkan ciuman dengan tangannya.
Tak berselang lama dari pembebasannya, Saipul kembali muncul di televisi dengan mengenakan kalung bunga dan membahas judul-judul artikel yang membahas seputar kasus pencabulannya dan pengalamannya di penjara.
Baca Juga:Inul Daratista Berniat Rilis Lagu Duet dengan Saipul Jamil
Acara tersebut diwarnai dengan canda tawa, termasuk nyanyian dari mantan narapidana, hingga raut sedih dari Saipul ketika menyatakan penyesalannya dan rasa terima kasih kepada penggemar.
Protes dari warganet muncul di media sosial karena mereka tidak terima pelaku pencabulan diberi panggung di televisi.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Agung Suprio, ketika dihubungi ANTARA, tidak memberikan tanggapan mengenai hal ini.
"Tunggu ya.. pantau web KPI," jawab Agung saat dihubungi lewat pesan singkat.