SuaraBekaci.id - Viral lagi pernyataan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono sebut Gus Dur picek alias buta. Video pernyataan Budhi Sarwono viral setelah dia menyebutkan Luhut Pandjaitan dengan Menteri Penjahit. Belakangan Budhi Sarwono minta maaf.
Pernyataan Budhi Sarwono soal Gus Dur picek ini pernah viral beberapa waktu lalu. Budhi Sarwono mengatakan demikian dalam konteks pembubaran lembaga Pemkab.
Video itu sih aslinya sudah lama, beredar pada 2019. Dalam video berdurasi 23 detik itu, Budhi Sarwono bicara soal Gus Dur yang sempat menutup Departemen Penerangan dan Kementerian Sosial.
Budhi Sarwono bicara dengan bahasa ngapak alias Banyumasan.
Baca Juga:Mengenal Sosok Budhi Sarwono, Bupati Mualaf Pernah Hina Gus Dur 'Picek'
“Oh gini pak sekda, itu dinas yang lain ditutup kabeh bae. Bubarna kabeh nggo PU kabeh. Tak tandatangani saiki. Gusdur seng picek bae nutup dinas penerangan karo sosial. Apa maning wincin (Budhi Sarwono) seng matane melek. (Oh gini pak sekda, itu dinas ditutup semua aja. Bubarkan semua untuk dinas PU semua. Saya tandatangani sekarang. Gus yang matanya buta saja menutup Dinas Penerangan dan Sosial apalagi Wincin yang matanya bisa lihat),” kata Budhi dalam video tersebut.
Kala itu sih Bupati Banjarnegara sudah meminta maaf dan mengklarifikasi soal pernyataannya kepada GP Anshor.
Dan masalahnya sudah selesai waktu itu.
Luhut menteri penjahit.
Bupati Banjarnegara dalam sebuah wawancara menyebutkan Luhut dengan dengan nama lengkapnya melainkan menyebutkan dengan Menteri Penjahit atau Penjait.
Baca Juga:Usai Sebut Luhut Menteri Penjahit, Video Bupati Banjarnegara Viral Lagi, Hina Gus Dur?
Padahal kan nama lengkap Luhut adalah Luhut Pandjaitan.
Pada potongan video yang beredar, Bupati Banjarnegara mengulas soal dampak penerapan PPKM dan bantuan sosial yang diturunkan oleh pemerintah.
Menurutnya berdasarkan evaluasi, penerapan PPKM terbukti tokcer menekan angka kasus Covid-19 di Banjarnegara dan bantuan sosial efektif membantu masyarakat.
“Alhamdulillah Banjarnegara dulu BOR 99 peren, turunlah PPKM Darurat. Saya baca aturannya sesuai saran Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti Mendagri, dan dilaksanakan rapat sama menteri penjahit, yang orang Batak itu Menteri Penjahit,” kata dia.
Selanjutnya dia mengatakan dengan kendali PPKM oleh Menteri Luhut dan jaring pengaman sosial ditebarkan ke masyarakat sangat membantu. Bupati itu mengulang lagi sebutan menteri penjahit.
“Dilaksanakan PPKM darurat sampai sekarang PPKM Level 3 dan Level 4, ternyata dengan pembagian jaring pengaman sosial itu efektif efisien,” kata dia.
Bupati Budhi kembali menyebutkan nama Luhut dengan menteri penjahit, saat menggambarkan kondisi Banjarnegara sempat mengalami zona parah Covid-19.
“Waktu PPKM Darurat itu 99 persen (BOR-nya), zoma merah hampir campur hitam. Setelah instruksi Mendagri dan sesuai saran Pak Presiden dan semua dijabarkan Menteri Penjahit Ruhut Penjahit, saya laksanakan instruksinya,” demikian suara Bupati Budhi Sarwono dalam potongan videonya.