Lagi! Muncul Varian COVID-19 Delta Baru AY.2 dan AY.3, Lebih Bahaya

Varian virus corona Covid-19 terus berkembang. Baru-baru ini, mereka pun membahas mengenai risiko bahaya yang ditimbulkan kedua varian Delta baru tersebut.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 23 Agustus 2021 | 09:25 WIB
Lagi! Muncul Varian COVID-19 Delta Baru AY.2 dan AY.3, Lebih Bahaya
INFOGRAFIS: Perbedaan Karakteristik Virus Corona Varian Delta dan Delta Plus

SuaraBekaci.id - Muncul varian COVID-19 baru bernama AY.2 dan AY.3. Ini Adalah varian delta, dan lebih bahaya dari varian delta sebelumnya.

Varian virus corona Covid-19 terus berkembang. Baru-baru ini, mereka pun membahas mengenai risiko bahaya yang ditimbulkan kedua varian Delta baru tersebut.

Sebelumnya perlu dipahami, varian Delta telah menjadi varian virus corona Covid-19 yang paling dominan dan menyebabkan lonjakan infeksi virus corona Covid-19 di berbagai negara.

INFOGRAFIS: Perbedaan Karakteristik Virus Corona Varian Delta dan Delta Plus
INFOGRAFIS: Perbedaan Karakteristik Virus Corona Varian Delta dan Delta Plus

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut varian Delta AY.2 dan AY.3 mengaku pada garis keturunan varian.

Baca Juga:Mengalami Penurunan, Rumah Sehat Wisma Atlet Jakabaring Rawat 45 Pasien COVID-19

Garis keturunan mencakup 13 keturunan varian Delta yang berbeda, mulai dari B.1.617.2 hingga AY.12.

Varian Delta AY.3 salah satu jenis yang paling terkenal dari banyak turunan varian Delta baru.

Varian Delta AY.3 ini paling dominan di AS, yang mana menyumbang sekitar 9 persen dari total kasus Covid-19.

Di samping itu, varian Delta AY.1 dan AY2 telah menjadi varian perhatian.

INFOGRAFIS: Perbedaan Varian Covid-19 Delta, Delta Plus, Lambda dan Kappa
INFOGRAFIS: Perbedaan Varian Covid-19 Delta, Delta Plus, Lambda dan Kappa

Menurut sebuah laporan oleh Dewan Penelitian Medis India, kedua varian Delta baru itu memiliki keunggulan kebal terhadap perlindungan dari vaksin Covid-19.

Baca Juga:Kasus Korupsi Bansos, Eks Mensos Juliari Hadapi Sidang Vonis Hari Ini

Peneliti pun menemukan orang yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 Covaxin memiliki antibodi 47 persen lebih sedikit untuk melawan varian Delta AY.3.

Christina Pagel, Profesor Riset Operasional di UCL dan direktur Unit Riset Operasional Klinis universitas, mengatakan varian Delta AY.3 ini berpotensi mengkhawatirkan.

Profesor Pagel menunjuk data varian Delta dari Sanger Institute, sebuah lembaga penelitian genetika dan genomic, memperlihatkan bahwa kasus varian Delta mulai menurun.

Meskipun itu adalah kabar baik, tapi ia mengkhawatirkan varian Delta AY.3.

"Turunan varian Delta ini mungkin lebih menular daripada varian Delta aslinya," kata Profesor Pagel dikutip dari Express.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini