Pilu! Azhar Al Ghifari, Yatim Piatu karena COVID-19 Sering Nangis di Makam Ayah Ibu

Azhar Al Ghifari menjadi yatim piatu karena ayah dan ibunya meninggal terpapar Covid-19 kerap meminta diantar ke makam kedua orang tuanya.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 27 Juli 2021 | 16:16 WIB
Pilu! Azhar Al Ghifari, Yatim Piatu karena COVID-19 Sering Nangis di Makam Ayah Ibu
Warga berdoa di makam keluarganya saat melakukan ziarah kubur di pemakaman khusus COVID-19 di TPU Srengseng Sawah, Jakarta, Selasa (18/5/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBekaci.id - Azhar Al Ghifari Putra Setyawan bernasib pilu. Azhar Al Ghifari yatim piatu karena COVID-19. Azhar Al Ghifari adalah bocah berusia 8 tahun yang ditinggal meninggal ibu bapaknya karena positif COVID-19.

Azhar Al Ghifari kini tinggal seorang diri tanpa orangtua di Kelurahan/Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Azhar Al Ghifari menjadi yatim piatu karena ayah dan ibunya meninggal terpapar Covid-19 kerap meminta diantar ke makam kedua orang tuanya.

Suasana pilu menyelimuti prosesi pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (19/7/2021). (Suara.com/Yaumal Asri)
Suasana pilu menyelimuti prosesi pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (19/7/2021). (Suara.com/Yaumal Asri)

Di makam ayah dan ibunya, Ghifari sapaan akrab bocah ini kerap menangis.

Baca Juga:Orang Tua Meninggal Karena Covid-19, Polres Sukoharjo Angkat Gifari Jadi Anak Asuh

Ghifari bahkan melontarkan kata-kata rindu terhadap kedua orang tuanya.

“Tiap saat minta diantar ke makam ibu bapaknya. Nanti di sana menangis. Saya yang melihat jadi ikut sedih,” ungkap Bude Ghifari, Eni Sulistiyowati, ketika berbincang dengan Solopos.com pada Selasa (27/7/2021).

Ghifari ditinggal pergi kedua orangtuanya selama-lamanya setelah mereka berjuang melawan virus corona. Sang ibu, Haryati, 37, meninggal lebih dulu pada 21 Juli 2021 saat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit rujukan Covid-19 di RSUD dr Moewardi Solo.

Haryati menghembuskan napas setelah tiga hari dirawat dengan saturasi oksigen dibawah 50.

Komplek makam jenazah pasien Covid-19 di Sei Temiang Batam (Antara)
Komplek makam jenazah pasien Covid-19 di Sei Temiang Batam (Antara)

Kemudian pada Jumat (23/7/2021), ayah Ghifari, Deni Budi Setyawan, 43, mengalami sakit dengan gejala sama, yaitu demam, batuk dan sesak napas.

Namun sayangnya, Deni tak bisa mendapatkan perawatan di rumah sakit karena tidak tersedianya oksigen.

Baca Juga:Ngabalin Murka, Sebut Jamaah Alqadruniyah Sampah Demokrasi Pengganggu Penanganan Covid-19

“Waktu itu saya membawa ayahnya Ghifari ke PKU Sukoharjo. Di sana tidak ada tabung oksigen, padahal saturasinya sudah 71. Akhirnya kita bawa pulang ke rumah,” kisah Eni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini