Miris! Suami Istri Meninggal COVID-19 Selisih 2 Jam, Jenazah Dimakamkan 1 Liang Lahad

BND, pria asal Klaten menyusul kepergian sang istri, WYN yang lebih dulu.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 21 Juli 2021 | 12:34 WIB
Miris! Suami Istri Meninggal COVID-19 Selisih 2 Jam, Jenazah Dimakamkan 1 Liang Lahad
ILUSTRASI pemakaman jenazah COVID-19. [Dok Pribadi]

SuaraBekaci.id - Suami istri meninggal COVID-19 dimakamkan satu liang lahad. Mereka meninggal selisih 2 jam saja.

BND, pria asal Klaten menyusul kepergian sang istri, WYN yang lebih dulu.

Jenazah pasangan suami istri (pasutri) itu ditumpuk menjadi satu liang lahad di tempat permakaman umum (TPU) Dukuh Daguran, Desa Glagahwangi, Selasa (20/7/2021) kemarin dengan protokol Covid-19.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com--jaringan Suara.com, BND dan istrinya sebenarnya tidak sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Namun, pasutri itu memang memiliki riwayat penyakit di waktu sebelumnya.

Baca Juga:Sama Rama, Satgas Trauma Healing Bentukan Polisi Khusus Dampingi Anak Korban Covid-19

ILUSTRASI pemakaman jenazah COVID-19. (Suara.com/Yaumal Asri)
ILUSTRASI pemakaman jenazah COVID-19. (Suara.com/Yaumal Asri)

WYN memiliki riwayat sakit gula, sedangkan BND memiliki sakit asma.

Pada Selasa kemarin sekitar pukul 12.30 WIB, WYN diketahui meninggal dunia. Selanjutnya, tim medis Kecamatan Polanharjo melakukan swab dengan hasil positif Covid-19. Selang dua jam berikutnya, BND yang menjadi suami dari WYN juga meninggal dunia.

Mengetahui hal itu, anggota keluarga tak keberatan pemakaman WYN dan BND dilakukan secara protokol Covid-19. Pemakaman WYN dan BND dilakukan dalam satu liang lahad. Pemakaman melibatkan tim sukarelawan Kecamatan Polanharjo dibantu warga di Glagahwangi.

“Pemakaman langsung dilakukan di malam harinya. Pemakaman semalam rampung pukul 24.00 WIB,” kata Kepala Desa (Kades) Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Atit Novitasari, kepada Solopos.com--jaringan Suara.com, Rabu (21/7/2021).

ILUSTRASI pemakaman jenazah COVID-19. (Suara.com/Yaumal Asri)
ILUSTRASI pemakaman jenazah COVID-19. (Suara.com/Yaumal Asri)

Atit Novitasari memastikan mendiang WYN dan BND bukan termasuk warga yang sedang menjalani isoman karena terpapar virus corona. Anggota keluarga mendiang WYN dan BND juga tidak sedang terpapar virus corona.

Baca Juga:Dariapada Nganggur, Bandara Kertajati Diusulkan Disulap Jadi RS COVID-19

“Salah seorang anaknya [laki-laki] memang pernah ada yang isoman. Tapi itu sudah lama. Itu juga sudah sembuh sejak lama. Sekitar satu bulan lalu,” katanya.

Salah seorang warga Glagahwangi, Ayub, mengaku turut serta memakamkan pasutri yang meninggal dunia di desanya tersebut. Pasutri tersebut dikubur dalam satu liang lahad.

“Menguburnya dijejerke [disandingkan] dalam satu liang lahad. Usia keduanya [mendiang WYN dan BND] di atas 50 tahun,” katanya.

Sebelumnya, Koordinator Penanganan Kesehatan Satgas PP Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan di Kabupaten Bersinar masih terdapat penambahan 55 kasus kematian dalam sehari, Selasa (20/7/2021). Di sisi lain, juga terdapat penambahan 414 kasus terkonfirmasi baru Covid-19 dan sebanyak 412 pasien Covid-19 dinyatakan telah sembuh.

“Jumlah kumulatif Covid-19 di Klaten mencapai 25.038 kasus. Sebanyak 4.836 orang menjalani perawatan/isolasi mandiri. Sebanyak 18.588 orang dinyatakan sembuh. Sebanyak 1.614 orang telah meninggal dunia,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini