SuaraBekaci.id - Mabes Polri diserang terduga terorisme pada Rabu (31/3/2021). Pengamat Terorisme Ridlwan Habib menilai bahwa hal tersebut merupakan alarm merah bagi seluruh institusi.
"Saya kira ini alarm merah. Jadi saya kira ini menjadi kewaspadaan yang sangat merah, alarm merah bagi semua institusi termasuk dalam hal ini Istana Presiden, saya kira juga harus diantisipasi," kata Ridlwan Habib dikutip Suara.com dari Breaking News Kompas TV.
Dia mengatakan, hal itu perlu diantisipasi karena memiliki kecenderungan akan terjadi aksi beruntun. Seperti peristiwa bom Surabaya pada 2018 yang dilanjutkan dengan aksi lanjutan di Polrestabes Surabaya.
"Kita ingat bom Gereja Surabaya 2018, mereka mengebom gereja hari Minggu yang kemudian menyerang Polrestabes Surabaya hari Senin. Ini juga mirip-mirip," katanya.
Baca Juga:Pengamat: Teroris Perempuan Serang Mabes Polri Aksi Bunuh Diri
Dia menyatakan, hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi semua aparat keamanan di seluruh Indonesia.
"Termasuk di kantor polisi kecil ya, termasuk polsek saya kira juga harus mewarning anggotanya yang di lapangan saya kira harus siaga penuh," ujarnya.
Mabes Polri diserang terduga teroris diduga perempuan pada Rabu (31/3/2021). Beredar informasi bahwa terdapat satu orang yang tewas pada insiden tersebut.