SuaraBekaci.id - Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu menyinggung BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) di tengah kabar insentif nakes dipotong. Hal ini menyusul kabar pemerintah bakal memotong insentif nakes atau tenaga kesehatan.
Said Didu menilai, saat ini merupakan momentum bagi BPIP untuk memberikan contoh pengamalan Pancasila.
"Kalau pimpinan BPIP ingin berikan contoh mengamalkan Pancasila, maka saya yakin mereka yang minta gajinya (yang infonya digaji lebih Rp 100 juta perbulan) yang dipotong," kata Said Didu melalui akun twitternya, @msaid_didu seperti dikutip Suara.com, Kamis (4/2/2021).
Dia pun menyampaikan bahwa hal itu lebih baik ketimbang memotong gaji nakes.
Baca Juga:Makin Abai, Pemerintah Didesak Batalkan Pemotongan Insentif Nakes
"Dan bukan gaji para nakes yang jelas-jelas bekerja yang dipotong," katanya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan keputusan pemotongan dana insentif nakes belum final. Hal itu dia sampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (3/2/2021).
Budi menyampaikan hal itu menyusul terbitnya surat keputusan Kementerian Keuangan nomor S-65/MK.02/2021 yang menurunkan insentif nakes sebesar 50 persen per orang dibanding tahun 2020.