Sosok Kapten Didik Gunardi dari Bekasi: Lolos Beasiswa Pilot di New Zealand

Kakak Kandung Kapten Didik Gunardi, Inda Gunawan menceritakan tentang sosok adik bungsunya itu.

Antonio Juao Silvester Bano
Senin, 11 Januari 2021 | 19:46 WIB
Sosok Kapten Didik Gunardi dari Bekasi: Lolos Beasiswa Pilot di New Zealand
Suasana di kediaman Kapten Didik Gunardi di Perumahan Vida, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (10/1/2021) malam.[Suara.com/Dok]

SuaraBekaci.id - Kapten Didik Gunardi merupakan warga Perumahan Vida Bumipala, Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi. Namanya, tercantum dalam manifes Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/2020).

Kapten Didik Gunardi yang merupakan pilot pesawat Nam Air menjadi salah satu korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 saat hendak mengambil pesawat di Pontianak bersama dengan kru lainnya.

Peristiwa itu menyisakan duka mendalam. Terutama bagi keluarga yang masih menunggu kabar dari pencarian yang dilakukan di sekitar perairan Kepulauan Seribu.

Kakak Kandung Kapten Didik Gunardi, Inda Gunawan menceritakan tentang bungsu dari empat bersaudara itu.

Baca Juga:Guru Bekasi Demo, Minta KPK Usut Proyek Toilet Rp 196 Juta

Dia mengatakan, Kapten Didik Gunardi merupakan anak keempat. Kapten Didik Gunardi merupakan pribadi yang cerdas dan mandiri.

Petugas menata serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Senin (11/1/2021). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]
Petugas menata serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Senin (11/1/2021). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]

"Di mata saya pribadi dan keluarga dan di mata lingkungan itu merupakan sosok yang cerdas, bahkan kalau dibandingkan tiga saudara yang ada itu dia paling cerdas. Baik dari segi akademis maupun non akademis, dia juga orangnya mandiri ya," katanya, Senin (11/1/2021).

Dia menceritakan tentang awal mula Kapten Didik Gunardi memulai karir sebagai pilot.

Kapten Didik Gunardi lulus SMA tahun 1991. Lalu dia melanjutkan kuliah di salah satu kampus di Yogyakarta.

Setelah setengah tahun berkuliah, Kapten Didik Gunardi pulang ke rumah dan menyatakan hendak berhenti kuliah. Keluarganya kaget mendengar kabar tersebut.

Baca Juga:Keluarga Berharap Kapten Didik Gunardi dari Bekasi Dapat Ditemukan

Petugas berjaga di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021). [ANTARA FOTO/Fauzan]
Petugas berjaga di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021). [ANTARA FOTO/Fauzan]

"Saya bilang loh kenapa keluar dari kuliah?. Katanya diterima beasiswa pilot di New Zealand. Semua kaget dan juga bangga. Dia daftar malah diterima" ujarnya.

Setelah lulus kuliah, Kapten Didik Gunardi kemudian bergabung dengan maskapai Merpati dan ditugaskan di Papua untuk penerbangan perintis.

Waktu berjalan, dia pun pindah untuk menerbangkan Pesawat Nam Air.

Sampai sekarang keluarga masih tidak menyangka atas kejadian pesawat yang ditumpangi Kapten Didik Gunardi jatuh.

Lebih lanjut, dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian dan turut serta mendoakan untuk kebaikan bersama.

"Dari pihak keluarga juga terima kasih banget yah karena memang perhatian pemerintah sangat besar terhadap bencana pesawat yang jatuh itu," katanya.

Kontributor : Nihlah Fauziyatul Wafa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini