SuaraBekaci.id - Keluarga penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ182 mengalami duka mendalam atas perisitwa jatuhnya pesawat tersebut di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Nanik Mardiyah, Ibu dari penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ182 bernama Rahmania Ekananda menceritakan detik-detik sebelum mengetahui anak dan cucunya merupakan penumpang pesawat tersebut.
Satu anak dan dua cucu Nanik serta seorang perawat yang membantu mengasuh cucu Nanik ada dalam daftar penumpang pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Cikampek.
Mereka adalah Rahmania Ekananda (40), cucunya Fazila Amara (6) dan Fatima Asalim (2,5 tahun), serta pengasuh cucunya, Dinda (16).
Baca Juga:Hilang Kontak, Pesawat Sriwijaya Air Rute Jakarta-Pontianak Masih Dicari
Nanik menceritakan pertemuan dan komunikasi terakhirnya kepada sang Anak dan Cucunya.
Dia mengatakan, awal bulan lalu sempat datang ke Jakarta karena rindu dengan cucunya dan menginap beberapa hari di rumah Rahmania, di Jakarta.
Selama berada di Jakarta, Nanik melihat Rahmania selalu tersenyum dan berusaha untuk menyenangkan hatinya.
Suami Rahmania, kata Nanik, merupakan anggota TNI Angkatan Udara bertugas di Lanud Supadio Pontianak. Rahmania bersama anak-anaknya di Jakarta karena suaminya selama bertugas 2 tahun.
Saat Nanik di Jakarta, Rahmania sempat menyampaikan kalau dia memiliki rrencana mengunjungi suaminya di Pontianak bersama dua anak dan pengasuh anaknya.
Baca Juga:Kemenhub Investigasi Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak
Beberapa waktu kemudian Nanik pulang dari rumah Rahmania dan kembali ke rumahnya di Kediri.
Dua hari yang lalu, Jumat (18/1/2021), Nanik mendapatkan informasi kalau anaknya hendak berangkat ke Pontianak. Dia dikabarkan langsung oleh Rahmania.
"Dua hari lalu kirim foto swab test, dua anak dan satu pengasuh, jadi empat-empatnya negatif. Besoknya (Sabtu) kirim foto sudah di ruang tunggu bandara di Cengkareng (Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta). Foto anaknya di ruang tunggu," kata Nanik mengenang komunikasi dengan anak pertamanya itu saat ditemui di rumahnya di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kediri, Minggu (10/1/2021) dilansir dari Antara.
Nanik menanyakan jadwal keberangkatan pesawat yang ditumpangi Rahmania, cucu dan pengasuh cucunya. Setelah menurut jadwal anaknya sampai di Pontianak, dia berusaha menghubungi anaknya namun gagal tersambung.
Pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 16.00 WIB, Nanik berhasil menghubungi menantunya, yang menerima panggilan telepon sambil menangis.
"Jam 16.00 WIB saya telepon suaminya, karena kan posisi di bandara mau menjemput anak dan istri. Tapi suaminya menerima telepon sambil menangis, saya tanya ada apa, dan dijawab pesawatnya hilang kontak," kata dia.
Nanik pun langsung memantau siaran berita di televisi mengenai pesawat Sriwijaya Air dan pada waktu Magrib televisi menyiarkan bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hilang kontak.
Di rumahnya di Pare, Kediri, Nanik berdoa sambil menunggu kabar mengenai penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Nanik tidak bisa tidur setelah mendengar kabar mengenai kecelakaan pesawat tersebut.
"Saya masih berharap ada keajaiban dari Allah, mudah-mudahan bisa ketemu anak cucu saya," kata Nanik.
Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ 182 yang menerbangi rute Jakarta-Pontianak lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.36 WIB.
Keberangkatan pesawat itu tertunda dari jadwal semula pukul 13.35 WIB karena faktor cuaca.
Pesawat Boeing 737-500 yang membawa 50 penumpang dan 12 kru itu dilaporkan hilang kontak pada Sabtu pukul 14.40 WIB di posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki.(Antara)