Gelombang Protes FPI, Mau Dipenjara Hingga Siap Mati untuk Habib Rizieq

Anggota FPI demo di berbagai daerah.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 16 Desember 2020 | 07:36 WIB
Gelombang Protes FPI, Mau Dipenjara Hingga Siap Mati untuk Habib Rizieq
Pendukung Habib Rizieq di Kabupaten Tasikmalaya mendatangi Polres Tasikmalaya, Senin (14/12/2020). (Ayotasik.com/Irpan Wahab Muslim)

SuaraBekaci.id - Gelombang protes FPI untuk bebaskan Habib Rizieq Shihab terus terjadi di berbagai daerah. Mereka berbondong-bondong ke kantor polisi dan berdemo. 

Tujuan mereka untuk protes, imam besarnya dipenjara, meringkuk di sel tahanan sendiri. Bahkan mereka menyerahkan diri mereka untuk ditahan. 

Niatnya mau gantikan penahanan mereka untuk Habib Rizieq dibebaskan. Tapi tak ada hukum di Indonesia yang mengatur hal itu.

Mereka pun demo saja dan akhirnya pulang begitu saja.

Baca Juga:Rizieq Tolak Beri Keterangan soal Kerumunan Megamendung, Ini Alasannya

Bogor

FPI Bogor siap mati untuk Habib Rizieq Shihab. FPI Bogor akan berontak jika Habib Rizieq disakiti. 

Selain itu, FPI Bogor ancam geruduk Polda Metro Jaya untuk bebaskan Habib Rizieq Shihab. Anggota FPI ini akan menyerahkan diri untuk dipenjara menggantikan Habib Rizieq.

FPI Bogor ancam geruduk Polda Metro Jaya untuk bebaskan Habib Rizieq Shihab. (Suara.com/Andi)
FPI Bogor ancam geruduk Polda Metro Jaya untuk bebaskan Habib Rizieq Shihab. (Suara.com/Andi)

Itu dikatakan FPI Bogor saat mendatangi Mapolresta Bogor Kota, Selasa (15/12/2020). Ada puluhan orang yang berdemo.

"Andai kata imam besar tidak dibebaskan, kita siap datang ke Mapolda Metro Jaya. Kita akan serahkan diri ramai-ramai. Andai kata imam besar kita dizolimi, jangankan tubuhnya. Sehelai rambutnya terlepas demi Allah, kami siap bela imam besar, kami siap korbankan nyawa untuk imam besar," kata salah seorang orator.

Baca Juga:Polda Jabar: Habib Rizieq Tak Menolak Diperiksa, Tapi...

Pantauan Suarabogor.id, usai melakukan orasi satu persatu di luar gerbang Mapolresta Bogor Kota. Para simpatisan Habib Rizieq yang terdiri dari kaum Adam dan Hawa itu secara bersamaan masuk ke dalam.

Mereka terlihat kompak mengacungkan tangan bersilang sambil mengepal dan menunjukkan ibu jari tangan, seperti Habib Rizieq Shihab kala itu digiring anggota Polda Metro Jaya saat akan dijebloskan ke dalam sel penjara.

Sambil masuk ke dalam Mapolresta Bogor Kota. Mereka turut membacakan Sholawat Nabi Muhammad SAW secara bersamaan.

Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab saat tiba di Polda Metro Jaya, Sabtu (12/12/2020). [ANTARA/Fauzan]
Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab saat tiba di Polda Metro Jaya, Sabtu (12/12/2020). [ANTARA/Fauzan]

Ketua DPW FPI Kota Bogor, Ustaz Asep Abdul Qodir mengatakan, kedatangannya ke Mapolresta Bogor Kota menunjukkan bentuk protes terhadap enam laskar FPI yang ditembak mati Polisi.

"Pada saat ini kita merasa terpukul dan merasa sedih. Kenapa umat Islam pada saat ini merasa sedih? Karena saat ini, dibulan ini, di tahun ini, enam saudara kita para syuhada kita, enam laskar pembela Islam gugur wafat sebagai syuhada syahid. Mereka dibantai dengan keji secara biadab oleh polisi," katanya saat ditemui di Mapolresta Bogor Kota.

Dalam kesempatan kali ini, FPI Kota Bogor mengutuk keras sikap dari para anggota Polisi yang telah membunuh dengan keji ke enam laskarnya.

"Siap melawan mereka, siap melawan kebiadaban, takbir. Oleh karena itu wahai biadab, jangan kau pikir kau bisa tidur tenang, demi Allah kami umat Islam akan kejar kemanapun kalian, yang sudah membunuh dengan keji," ungkapnya.

"Kalau keadilan tidak ditegakkan dan transparan, demi Allah kita umat Islam akan kejar ke akar-akarnya, dari pelaku sampai kepada otaknya, sampai siapa yang menyuruh mereka dan pelakunya kita akan ungkap. Takbir," sambung Ustaz Asep.

Tak hanya itu, pada aksinya kali ini. FPI Kota Bogor meminta kepada Polresta Bogor Kota untuk mengusulka pembebasan imam besarnya yang saat ini ditahan Polda Metro Jaya.

Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab tiba di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (12/12/2020). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab tiba di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (12/12/2020). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

"Kita saat ini terpukul dan sedih karena imam besar kita semuanya Habib Rizieq Shihab telah terdzalimi. Mulai difitnah dan sekarang beliau dipenjara, kami katakan ini biadab. Bukan hanya kita yang merasa sedih, Rasulullah juga pasti bersedih melihat cucunya saat ini," ungkapnya.

Ia mengancam, jika memang Imam besarnya tidak dibebaskan tanpa syarat. Pihaknya akan mengumpulkan kembali massa FPI di Kota Bogor untuk datang ke Mapolda Metro Jaya.

Pantauan di lokasi, terlihat kedatangan massa dari pendukung Habib Rizieq Shihab itu pun disambut dengan baik Kapolresta Bogor Kota, dan Dandim 0606/Kota Bogor.

Serang

Ribuan orang yang tergabung dalam Kesatuan Masyarakat Hukum Banten (Kemah Banten) berunjuk rasa di depan tugu Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di jalan Syeh Nawawi Al Bantani, Curug, Kota Serang, Selasa (15/12/2020). Mereka mengecam tindakan aparat Polda Metro Jaya yang menembak para pengawal Habib Rizieq Shihab.

Berdasarkan pantauan di lapangan, aksi yang dimulai sekira pukul 14.30 WIB itu diikuti santri-santri pondok pesantren, majelis taklim, ulama, jawara dan mahasiswa. Usai salat berjamaah di Masjid Raya Al Bantani, massa melakukan aksi long march dan memblokade jalan utama.

Perwakilan massa aksi, KH. Jauhari mengatakan, aksi tersebut merupakan sikap atas tindakan aparat Polda Metro Jaya. Serta bentuk kekecewaan atas ditahannya Habib Rizieq Shihab.

Menurut Jauhari, setidaknya terdapat lima tuntutan yang disampaikan ke Polda Banten. Pertama, pihaknya meminta Polda Metro Jaya segera membebaskan Habib Rizieq tanpa syarat.

“Kedua, kami mendukung Komnas HAM untuk mengusut tuntas pembunuhan pengawal Habib Rizieq Syihab. Ketiga, kami meminta pelaku kejahatan HAM diseret dan diadili oleh pengadilan HAM,” kata Jauhari.

Lebih lanjut, Jauhari meminta untuk menghentikan kriminalisasi ulama dan aktivis keadilan. Tuntutan kelima, massa juga meminta aparat untuk menegakkan keadilan dan stop diskriminasi hukum.

“Apabila aspirasi kami tidak direalisasikan. Maka kami akan datang kembali dengan massa yang lebih banyak. Dan kita akan langsung ke Jakarta,” tegasnya.

REKOMENDASI

News

Terkini