Galih Prasetyo
Minggu, 27 Agustus 2023 | 21:48 WIB
Buntut Ledakan Tangki Gas di Jatisampurna, 137 KK Terdampak Tuntut Pembebasan Lahan (Suara.com/Mae Harsa)

Warga lainnya, Nur Anita (41) juga mengalami kerugian yang sama. Rumah yang baru ia tempati selama 3 tahun harus mengalami kerusakan akibat ledakan tangki gas kosong itu.

“Kerusakannya, kusen pintu jadi berenggang, dalem sama belakang pada copot plafonnya, sama tembok pada retak. Terus jendela juga rusak kuncinya,” jelas Anita.

Ia mengatakan, pada saat kejadian dia dan dua orang anaknya sedang berada di dalam rumah dan mendengar ledakan yang begitu kencang.

Bahkan, ia sempat mengira bahwa ledakan tersebut adalah detik-detik rumahnya akan roboh.

“Kemarin tuh kita lagi tiduran sama anak-anak di kamar sekitar pukul 13.55 WIB. Terus terdengar suara ledakan 'duar’,” tuturnya.

Anita berharap bahwa pihak terkait bisa memberikan ganti rugi berupa pembebasan lahan. Agar keluarganya dan warga lainnya yang terdampak bisa hidup di tempat lain dengan lebih aman.

“Lebih baik mah dibebasin, jadi keselamatan masyarakat juga terjaga dan mereka punya kegiatan pengeboran lebih leluasa,” harapnya. 

Sebelumnya, Direktur PT (Perseroda) MIGAS, Apung Widadi mengatakan kejadian bermula dari seorang kontraktor yang melakukan pengelasan pada tangki gas kosong.

"Kebakaran itu terjadi saat tangki gas dalam keadaan yang kosong," ujarnya.

Baca Juga: Tangki Gas Meledak di Jatisampurna Tewaskan 1 Pekerja, PT Migas Ungkap Kronologis Awal

Dia menerangkan, tangki gas di Sumur Jatinegara yang meledak itu belum terpakai atau masih baru dan dalam kondisi kosong.

Peristiwa itu memakan satu korban meninggal dunia, dan satu korban luka parah. Selanjutnya, Apung mengatakan pihaknya bakal melakukan investigasi mendalam untuk penyebab terjadinya peristiwa tersebut.

Kontributor: Mae Harsa

Load More