Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Minggu, 21 Mei 2023 | 17:26 WIB
Warga Ibu Kota semarak menyambut arak-arakan Bus Timnas U-22 tiba di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Jumat (19/5/2023). Lagu Indonesia Raya dikumandangkan oleh warga ketika rombongan tiba di lokasi. (Suara.com/Rakha)

SuaraBekaci.id - Keberhasilan Timnas Indonesia U-22 merebut medali emas SEA Games 2023 membuat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyiapkan program khusus sepak bola yakni liga antar kampung (tarkam), utamanya untuk usia dini.

"Betul, momen kebangkitan ini akan kita eksekusi lewat Liga Tarkam di daerah-daerah. Pak Menpora Dito Ariotedjo memang sudah merencanakan untuk menjadikan ini salah satu program prioritas dari Kemenpora," kata Staf Khusus Menpora Alvin Suryohadiprojo seperti dikutip dari Antara.

Dijelaskan oleh Alvin bahwa liga antar kampung itu nantinya tidak hanya fokus pada sepak bola namun juga cabang olahraga lainnya.

"Tidak hanya untuk pengembangan bakat sepak bola saja tetapi untuk cabang olahraga lain juga. Ini kita lakukan supaya bakat bisa tumbuh di tingkat akar rumput sebagai bekal sebelum mereka tampil di kompetisi tingkat profesional," jelasnya.

Baca Juga: Dipuji Bak Bidadari, Ini Sosok Cewek Cantik yang Bikin Marselino Ferdinan Dijewer Erick Thohir

Pada perhelatan SEA Games 2023 di Kamboja, kontingen Indonesia memenuhi target pemerintah dengan 87 emas, 80 perak, dan 109 perunggu. Dari jumlah tersebut ada cabang yang bisa pecah telor yakni sepak bola dengan menunggu 32 tahun, serta basket putri yang merebut emas pertama sejak kejuaraan tersebut digelar.

Menariknya ide untuk gulirkan kembali liga antar kampung sebenarnya sudah pernah dilakukan negara ini beberapa puluh tahun lalu.

Pada 1963, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden No. 263/1963 yang mengharuskan adanya upaya peningkatan prestasi olahraga Indonesia, agar waktu sesingkat-singkatnya mencapai taraf internasional setinggi-tingginya.

Kepres dari Soekarno ini kemudian diturunkan menjadi Rencana 10 Tahun Olahraga, dan rencana ini di 1964 ditetapkan oleh BAPPENAS sebagai Proyek Mandataris.

Kemudian tahun 1965 rencana tersebut ditetapkan oleh MPRS sebagai Program Nasional sebagai bagian dari Ketetapan MPRS No. VI/MPRS/1965 mengenai Pola Ekonomi Perjuangan (Banting Stir di Atas Kaki Sendiri di Bidang Ekonomi Pembangunan).

Baca Juga: CEK FAKTA: Timnas Thailand Langsung Kena Banned AFC usai Insiden Baku Hantam di Final SEA Games 2023, Benarkah?

Rencana 10 tahun olahraga dari Presiden Soekarno ini terdiri dari lima poin utama, salah satu poinnya ialah memasifkan dan memperluas gerakan olahraga di lingungan pemuda dan pelajar.

Empat poin utama lainnya di rencana 10 tahun olahraga Soekarno adalah empertinggi potensi fisik nasional (Gerakan Massal Olahraga), membina Olahragawan-olahragawan yang potensial dan berbakat untuk mencapai prestasi tinggi, enyediakan kelengkapan-kelengkapan materiil dan spirituil untuk penyelenggaraan olahraga dan konsolidasi Ganefo I dan Penggeloraan Gerakan Ganefo.

Sejumlah kompetisi liga antara kampung pun bermunculan di Indonesia pada periode tersebut. Hasilnya, atlet Indonesia menyabet banyak gelar bergengsi di event internasional.

Ada pelari Mohammad Sarengat, lalu ada atlet loncat indah, Lanny Gumulya. Ia sukses meraih medali emas di ajang Asian Games 1962. Di cabor sepeda muncul kwartet Hendrik Brocks, Aming Priatna, Wahju Wahdini, dan Hasjim Roesli, merebut emas nomor 100 kilometer Team Time Trial. Keempat pembalap ini ditambah Frans Tupang dan Henry Hargini, juga menjadi yang terbaik di nomor 180 km Open Road Race.

Di cabor bulutangkis muncul Ferry Sonneville, Tan Joe Hok, Tutang, Unang, dan Liem Tjeng Kiang. Sedangkan di sepak bola muncul Soetjipto Soentoro, Max Timisela, Jacob Sihasale, Kadir, Iswadi Idris, Andjiek Ali Nurdin, dan Yudo Hadianto.

Load More