Laporan Anak Hilang Meningkat di Ragunan: Orang Tuanya Sibuk dengan Hal Gak Penting

SuaraBekaci.id - Taman Margasatwa Ragunan jadi salah satu tujuan para wisatawan pada libur lebaran kedua, Minggu (23/4/2023). Meningkatnya kunjungan wisatawan ke Ragunan membuat banyak laporan mengenai anak hilang.

Menurut pihak Ragunan, pada hari ini tercatat ada empat laporan mengenai anak hilang atau terpisah dari orang tuanya.

"Hari ini tercatat ada empat anak terpisah dan semua sudah kembali ke orang tuanya," kata Staf Pelayanan dan Hubungan Masyarakat (Humas) Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang di pusat informasi Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan seperti dikutip dari Antara.

Mayoritas anak hilang di Ragunan lebih banyak disebabkan karena keramaian dan kesibukan orang tuanya yang tidak sadar terpisah dari anaknya.

Baca Juga: 3 Wisata Paling Favorit di Kabupaten Bandung Barat: Ajak Sekeluarga Libur Lebaran ke Sini, Dijamin Ogah Pulang

"Rata rata ya memang keramaian ya, jadi mungkin orang tuanya sibuk dengan hal-hal yang tidak penting,"ujar Bambang.
Adapun jumlah pengunjung Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan pada hari kedua Lebaran mencapai 94 ribu pada pukul 15.00 WIB.

Jumlah itu merupakan jumlah pengunjung tertinggi dibanding jumlah pengunjung tahun lalu dengan hari yang sama yaitu Lebaran hari kedua pada 2022.

Adapun 94 ribu pengunjung tersebut yang membeli tiket secara langsung menggunakan akses Jakcard sebanyak 90.265 orang, sedangkan pengunjung yang membeli tiket daring melalui aplikasi

"Taman Margasatwa Ragunan" sebanyak 4.648 orang. Sebelumnya, Bambang menyebutkan jumlah pengunjung Taman Margasatwa Ragunan pada pukul 14.00 WIB mencapai 82 ribu.

"Seperti yang saya pantau saat ini pengunjung tercatat sekitar 82 ribu pada posisi jam 14.00 WIB, tentunya ini masih terus bertambah sampai dengan pukul 17.00 WIB," ujar Bambang.

Baca Juga: Lebaran Hari Kedua, Kawasan Puncak Bogor Dipadati 25.000 Kendaraan Roda Empat

Bahkan, jumlah pengunjung setelah satu jam dibuka pada pukul 08.00 WIB mencapai hampir 5.000 orang. [ANTARA]