Viral Artis Onlyfans Jadi Korban Catcalling Sopir Taksi, Apa Itu Catcalling dan Bagaimana Cara Hadapinya?

SuaraBekaci.id - Catcalling kerap menjadi persoalan yang menghampiri para wanita, Istilah catcalling adalah pelecehan seksual secara verbal. Bisanya catcalling kerap meneror para wanita yang sedang berjalan sendiri.

Terbaru seorang bule asal Rusia yang juga artis Onlyfans jadi korban catcalling saat berjalan sendirian di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Catcalling merupakan istilah yang jarang digunakan masyarakat umum. Catcalling adalah pujian terhadap seorang wanita yang dianggap menarik bagi pelaku.

Biasanya pelaku tersebut menyapa hingga memuji kecantikan korban dengan cara genit atau menggoda.

Baca Juga: Supir Taksi yang Melakukan Catcalling Kepada WNA Asal Rusia Berujung Minta Maaf

Meski hanya terucap melalui kata-kata, istilah catcalling termasuk dalam pelecehan seksual nonfisik yang perlu untuk dihindari dan diatasi.

Supaya lebih paham, berikut ini penjelasan mengenai pengertian catcalling beserta cara menghadapi dan contoh kasusnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (10/11/2022).

Pengertian Catcalling

Dikutip dari laman Merriam Webster, pengertian catcalling adalah tindakan meneriakkan komentar yang melecehkan dan sering kali menjurus secara seksual, mengancam, atau menghina seseorang di depan umum.

Istilah catcalling ini termasuk dalam salah satu pelecehan seksual verbal, sebab hanya dengan kata-kata kasar dan merendahkan itu akan membuat wanita trauma dan terbebani. Pelecehan seksual verbal ini harus dilarang dan diatasi dengan hukum, supaya pelaku bisa jera.

Baca Juga: Gercep! 5 Kasus Pornografi Terheboh Diciduk Polisi, Terbaru Si Kebaya Merah

Catcalling tidak selalu menimpa para wanita, biasanya pelaku juga mengincar para gender dan orang yang memiliki orientasi seksual. Hal ini semata-mata untuk dijadikan bahan olok-olokan di depan publik.

Cara Menghadapi Catcalling

Dikutip dari magdalene.co, ada beberapa cara menghadapi catcalling yang sangat mengganggu. Berikut ini caranya:

Menghindari sekelompok laki-laki

Cara menghindari yang pertama adalah dengan menghindari sekelompok pria yang sedang duduk di pinggir jalan. Sebab para pria tersebut akan lebih mudah menggoda atau merendahkan wanita yang sedang jalan sendiri. Cara untuk menghindarinya yakni mencari jalan alternatif lain, atau kamu juga bisa masuk ke sebuah toko untuk sekedar melihat situasi di sekitar.

Tidak menghiraukan dan tetap jalan

Cara menghadapi catcalling yang selanjutnya adalah dengan tidak menghiraukan dan tetap jalan. Cara ini dapat kamu lakukan apabila tidak ada jalan alternatif lain. Kamu hanya perlu cuek dan terkesan tidak mendengarkan para sekelompok pria yang mencoba menggoda dan meneriaki..

Memberikan ekspresi marah

Cara menghadapi catcalling yang berikutnya adalah dengan memberikan ekspresi marah kepada mereka yang sedang menggodamu. Cara ini dapat kamu lakukan apabila sedang mendapatkan perlakukan catcalling dari sekelompok pria, maka kamu cukup berhenti dan memberikan ekspresi marah. Meskipun cara ini tidak akan membuat mereka jera, namun setidaknya mereka tidak akan berani melakukan catcalling kepadamu.

Memberi teguran

Cara menghadapi catcalling yang selanjutnya adalah memberikan teguran. Hal ini bisa kamu lakukan jika catcalling sudah kelewat batas. Menegur dengan percaya diri dan pemilihan kata yang tepat akan membuat mereka sadar bahwa kamu merasa tidak nyaman atas perbuatan catcalling yang mereka lakukan.

Meski begitu, dengan memberikan teguran secara halus tidak akan membuatnya takut maupun jera. Namun dengan memberikan teguran setidaknya mereka sadar atas perbuatan catcalling yang merugikan para korban.

Contoh Kasus Catcalling

Dikutip dari berbagai sumber, ini tindakan catcalling:

1. Siulan,

2. Diklakson,

3. Suara kecupan atau ciuman,

4. Suara ssst ssst,

5. Main mata,

6. Tindakan vulgar,

7. Komentar seksis,

8. Komentar rasis,

9. Komentar seksual,

10. Komentar atas tubuh,

11. Komentar atas abilitas,

12. Diikuti/dikuntit,

13. Dihadang,

14. Dipegang atau disentuh

15. Pertanyaan atau ajakan agresif.

Kontributor : Rifka