SuaraBekaci.id - Kondisi Bekasi beberapa hari ke depan masih harus tetap diwaspadai warga yang akan beraktifitas di luar ruangan. Cuaca Bekasi hari ini, Kamis (13/10) diprediksi bakal ada hujan disertai petir pada sore hari.
Dari pantauan SuaraBekaci di laman resmi BMKG, pagi hari sejumlah wilayah Bekasi akan diguyur hujan dengan intensitas ringan pada pukul 07:00 pagi.
Beranjak ke siang hari, sekitar pukul 10:00 cuaca Bekasi diprediksi akan berawan dengan suhu 29 derajat Celcius.
Makin siang kondisi di Bekasi kembali berubah. Memasuki pukul 13.00 WIB, cuaca diperkirakan akan turun hujan dengan intensitas ringan dengan suhu 30 derajat celcius.
Baca Juga: Cuaca Hari ini, Berawan dan Hujan di Sebagian Wilayah Jawa Barat
Kewaspadaan warga Bekasi harus ekstra saat memasuki pukul 16:00 WIB. Pasalnya Bekasi pada sore hari diperkirakan akan hujan disertai dengan petir.
Bekasi pada pukul 16:00 WIB hari ini memiliki cuaca mencapai 28 derajat celcius serta dengan kelembaban udara 75 persen.
Pukul 19.00 hingga 22.00 atau lebih, hujan terus mengguyur Kota Bekasi dengan intensitas ringan.
adan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan mayoritas kota-kota besar di Tanah Air diguyur hujan pada Kamis (13/10).
Menurut informasi daring BMKG yang diikuti di Jakarta, Kamis, hal yang mempengaruhi hujan di kota besar di Indonesia karena bibit siklon tropis 90W yang berada di Laut China Selatan, yang menyebabkan terbentuknya daerah konvergensi di Laut China Selatan.
Baca Juga: Cuaca Sumut Hari Ini, Kamis 13 Oktober 2022: Hujan Lebat Siang dan Malam Hari
Kemudian, sirkulasi siklonik juga berada di Samudra Hindia Barat Bengkulu dan Papua, yang membentuk daerah konvergensi dari wilayah Papua Nugini hingga wilayah Papua.
Daerah konvergensi lainnya juga memanjang dari wilayah Aceh hingga Selat Malaka, dari Kepulauan Mentawai Sumatera Barat, di Jawa Tengah dari Jawa Timur hingga Laut Jawa, dari Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah hingga Jawa Barat, di Nusa Tenggara Barat dari laut Timor hingga Laut Banda, dari Sulawesi Selatan hingga Teluk Tomini, dari Papua Nugini hingga Teluk Cendrawasih dan di wilayah Papua bagian selatan.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis dan disepanjang daerah konvergensi tersebut.
Berita Terkait
-
40 Siswa Madrasah Ditetapkan Sebagai Duta Moderasi Beragama
-
Intensitas Debu Vulkanik Gunung Lewotobi Masih Tinggi, BMKG: Hujan Tak Beri Dampak
-
Ulasan Novel Petir, Kisah Unik Gadis dengan Kemampuan Mengendalikan Listrik
-
Putri Pahlawan Kusumah Atmadja di Usia Senja: Hidup Sendiri, Tinggal di Kontrakan
-
Sendiri di Usia Senja: Kisah Putri Pahlawan Kusumah Atmadja yang Tinggal di Kontrakan
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
Terkini
-
Ini Alasan Kejari Perpanjang Masa Penahanan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi
-
Menuju Ekonomi Hijau, Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan BRI Capai Rp764,8 Triliun
-
Kecelakaan Maut di Bekasi, Ibu dan Anak Tewas Mengenaskan
-
Ketua RT Ungkap Kondisi Satu Keluarga di Bekasi yang Jadi Korban Kecelakaan Tol Cipularang
-
Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Begini Penjelasan Jasa Marga