Viral, Pungutan Liar Sopir Truk di Bekasi, Lima Pemuda Langsung Diringkus

SuaraBekaci.id - Lima pemuda yang melakukan aksi pungutan liar atau pungli kepada Sopir Truk di Jalan Raya Marunda Makmur, Desa Segara Makmur, Kecamatan Tarumajaya, Bekasi, Jawa Barat diringkus polisi usai videonya viral.

"Kami telah mengamankan lima pemuda berinisial AD (20), K (28), UF (32), H (35), dan UWH (37) berkaitan dengan praktik pungutan liar terhadap para sopir truk," kata Kapolsek Tarumajaya AKP Akhmadi, mengutip dari Antara.

Dalam video itu, kata Akhmadi, terlihat kelima pelaku berdiri di tengah jalan melakukan praktik pungutan liar terhadap sopir truk yang melintas di kedua sisi jalan.

Aktivitas pungutan liar yang terpantau dalam video viral itu terjadi pada hari Jumat (7/10/2022) lalu. Dalam video itu juga terpantau jarak antara satu pelaku dan pelaku lain, bahkan sangat berdekatan, tidak lebih dari 150 meter.

Baca Juga: Lihat Video Rizky Billar Lempar Bola Biliar ke Lesti Kejora, Netizen: Serem Banget

"Modus mereka meminta uang kepada sopir truk ini. Mereka berdiri di tengah-tengah sambil mengangkat tangan mereka kepada para sopir yang lewat di ruas jalan tersebut," ucapnya.

Petugas kemudian mendatangi lokasi kejadian dan langsung meringkus para pelaku. Dari tangan pelaku AD, polisi mengamankan uang hasil pungutan liar sebanyak Rp49.500,00.

Dari pelaku K, ditemukan barang bukti uang sebesar Rp120 ribu, UF sebesar Rp51 ribu, H Rp92 ribu, serta dari tangan pelaku UWH Rp72 ribu.

Ia mengatakan bahwa pihaknya langsung mengamankan kelima pelaku pungli sopir truk tersebut ke Mapolsek Tarumajaya guna penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut.

"Kelima pelaku ini masih kami mintai keterangan. Akibat perbuatannya, kami kenakan mereka dengan ancaman pasal pemerasan," kata dia.

Baca Juga: Intip Prakata Skripsi Najwa Shihab, Nama Sang Suami Jadi Sorotan Netizen: Benaran Bucin Ya

Akhmadi berharap ke depan tidak ada lagi praktik pungutan liar di wilayah hukumnya, terlebih Presiden RI Joko Widodo juga sudah memberikan peringatan keras agar tindak pemerasan terhadap sopir truk yang melintas di kawasan itu tidak terulang.