Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Jum'at, 19 Agustus 2022 | 15:32 WIB
Momen unik tertangkap kamera sesaat sebelum kepergian Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat pada Selasa (10/5/2022). Secara tak sengaja, momen Luhut Binsar pandjaitan memijat pundak Mensesneg Pratikno tertangkap kamera.

SuaraBekaci.id - Masyarakat harus bersiap untuk kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada pekan depan. Hal ini diutarakan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Menurut Luhut Binsar, kemungkinan Presiden Jokowi akan umumkan kenaikan harga BBM pada pekan depan. Hal ini disampaikan Luhut saat acara Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Disampaikan oleh Luhut, pemerintah tidak bisa terus mempertahankan harga solar dan pertalite di harga saat ini.

"Itu modelling ekonominya saya kira sudah dibuat, nanti mungkin minggu depan Presiden akan mengumumkan mengenai apa, bagaimana, mengenai kenaikan harga ini. Jadi Presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan terus demikian, karena kita harga BBM termurah se-kawasan ini. Kita jauh lebih murah dari yang lain dan itu beban terlalu besar kepada APBN kita," ucapnya mengutip dari Antara.

Baca Juga: Anggota DPR Minta Pemerintah Tidak Naikan Harga BBM

Luhut menyebut Indonesia sudah cukup baik menjaga laju inflasi di level yang terkendali saat ini.

Inflasi Indonesia pada Juli 2022 tercatat sebesar 4,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Inflasi Indonesia masih lebih rendah dari sejumlah negara lain seperti Amerika Serikat yang mencapai 8,5 persen; Uni Eropa sebesar 8,9 persen, bahkan Turki sudah mencapai 79,6 persen.

Namun, capaian inflasi ini melebihi dari batas atas sasaran tiga persen plus minus satu persen.

Luhut pun telah meminta timnya untuk membuat modelling kenaikan inflasi. Menurut dia, meski saat ini masih tergolong terkendali, laju inflasi akan sangat bergantung pada kenaikan solar dan pertalite yang masih disubsidi pemerintah.

Ia pun meminta masyarakat untuk bersiap untuk kemungkinan adanya kenaikan harga BBM. Pasalnya, pemerintah juga harus menekan terus meningkatnya beban subsidi di APBN.

Baca Juga: Pembelian BBM AS Kembali Bergairah, Harga Minyak Dunia Melesat 3 Persen

"Karena bagaimanapun, tidak bisa kita pertahankan demikian. Jadi tadi, mengurangi pressure (tekanan) ke kita karena harga crude oil (minyak mentah) naik, itu kita harus siap-siap," pintanya.

Load More