SuaraBekaci.id - Kawasan Industri di Kabupaten Bekasi masih menyandang kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara. Kawasan ini bahkan menjadi salah satu penyumbang penerimaan negara paling tinggi dari sektor pajak industri.
Sayangnya fakta ini tak menjamin hidup para warga di sana. Angka pengangguran masih sangat tinggi di Kabupaten Bekasi. Bahkan untuk warga pribumi, angkanya masih tinggi ibarat pepatah tikus mati di lumbung padi.
Faktanya memang setiap wilayah kabupaten atau kota yang memiliki kawasan industri kerap dibelenggu masalah pengangguran.
Biro Pusat Statistik (BPS) pun mengamini kondisi tersebut dengan meminjam istilah "ada gula ada semut" yang dimaknai bahwa setiap daerah industri pasti memiliki persoalan angka pengangguran relatif tinggi.
Baca Juga: Angka Pengangguran di Kalteng Menurun
Daya tarik kawasan industri selalu berbanding lurus dengan angka mobilitas warga. Di kawasan industri Kabupaten Bekasi, banyak warga pendatang yang mengadu nasib.
Daya tarik Kabupaten Bekasi semakin kuat bagi para pendatang dari luar daerah karena wilayah itu selalu menjadi salah satu kabupaten dengan upah minimum kabupaten/kota (UMK) tertinggi di Tanah Air.
Mengutip dari Antara, tahun 2022 ini UMK Kabupaten Bekasi mencapai Rp4.791.843 atau hanya selisih Rp25.000 dari Kota Bekasi yang menjadi daerah dengan UMK tertinggi 2022 yakni sebesar Rp4.816.921 namun jumlah pabrik di Kabupaten Bekasi jauh lebih banyak ketimbang daerah tetangganya itu.
Kawasan industri Bekasi juga kerap mendapat penghargaan sebagai kabupaten/kota dengan capaian penanaman modal tertinggi di Indonesia dari Kementerian Investasi, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Pada triwulan pertama 2022 tercatat investasi yang masuk sudah mencapai Rp16,5 miliar, menyumbang 41,9 persen total investasi Provinsi Jawa Barat di periode yang sama serta naik Rp3,05 triliun dari capaian periode yang sama tahun lalu yakni Rp13,45 triliun.
Baca Juga: Standar Gaji Masih Timpang Meski Jumlah Pengangguran di Indonesia Berkurang
Realisasi investasi itu dihasilkan dari total 2.073 proyek terdiri atas 1.200 proyek penanaman modal asing serta 873 proyek penanaman modal dalam negeri hingga mampu menyerap sedikitnya 7.746 orang tenaga kerja.
Berdasarkan data yang dirilis BPS Provinsi Jawa Barat belum lama ini menyebutkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Bekasi hingga akhir tahun 2021 mencapai 10,09 persen dari total angkatan kerja sebanyak 1.953.408 jiwa.
Sebanyak 197.098 jiwa warga Kabupaten Bekasi masih tercatat berstatus pengangguran meski demikian dinas ketenagakerjaan setempat mengklaim angka pengangguran itu tidak seluruhnya warga lokal melainkan juga pendatang yang tinggal dan menetap di daerah itu.
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi juga menyatakan tingkat pengangguran berhasil diturunkan sebesar 1,45 persen dari tahun sebelumnya yakni 11,54 persen sepanjang tahun 2020 persen meski didominasi faktor beroperasinya kembali perusahaan usai ditutup sementara akibat pandemi COVID-19.
Pemerintah Kabupaten Bekasi sendiri pada Juni 2022 menggandeng Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk menjadi bagian dari Satgas Penanggulangan Pengangguran.
Menurut Ketua Apindo Kabupaten Bekasi Sutomo, sebagai langkah awal, pihaknya akan membuka kerjasama dengan 100 perusahaan yang ada di kawasan industri Kabupaten Bekasi.
“Ya belum lama ini kita data 100 perusahaan. Minimal ada 20 perusahaan, kita akan kirimkan surat kepada perusahaan mana saja yang siap menampung tenaga kerja baru dan akan kita buat MoU,” ujar Sutomo.
Untuk project pertama itu, Apindo Kabupaten Bekasi menargetkan, untuk tahap awal, perusahaan bisa menyerap sekitar lebih dari 3.200 pengangguran yang ada di Kabupaten Bekasi.
Sementara itu, Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengungkapkan, ada 6 rencana aksi yang akan dilaksanakan jajarannya, untuk mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bekasi.
"Rencana aksi tersebut diantaranya pelatihan wirausaha mandiri, pelatihan kompetensi, kajian pasar kerja dan UMKM, MoU penempatan pencari kerja, hubungan industrial Pancasila dan Sekolah Prakerja," kata Dani Ramdan.
Berita Terkait
-
Ada Truk Nyangkut di Perlintasan Rel, Perjalanan KRL Relasi Bekasi Alami Keterlambatan
-
Pagar Laut Disebut Dibangun Sejak Rezim Sebelum Prabowo, Pemerintah Didesak Fokus Pembangunan Berbasis Lingkungan
-
DPR Bakal Ungkap Dalang di Balik Pagar Laut: Jangan Bilang Ruang Laut Ini Milik Tuhan
-
Ini Dia Penampakan Pagar Laut di Bekasi yang Menuai Polemik
-
Selidiki Pihak yang Tanggungjawab Atas Pemagaran Laut, DPR: Kita Takut Salah Panggil
Tag
Terpopuler
- Patrick Kluivert Umumkan Asisten Pelatih Lokal
- Anies Baswedan Terciduk Gunakan Honda BeAT Sambil Dikawal Warga, Publik: Kok Gak Naik Moge atau Lamborghini?
- Thom Haye Bakal Dilatih Patrick Kluivert: Sangat Gila Saya Mikir...
- Branko Ivankovic: Pergantian Pelatih Menunjukkan Timnas Indonesia...
- Bukti Azka Corbuzier Tak Suka Makanan Seharga MBG, Warganet: Anak Menjatuhkan Kesombongan Orang Tua
Pilihan
-
Beban Administrasi vs Fokus pada Murid: Dilema Guru di Era Kurikulum Merdeka
-
Harga Emas Antam Melesat Capai Rekor Baru Tembus Rp1,6 Juta/Gram
-
Hasil Liga Champions: Barcelona Cetak 5 Gol, Mitchel Bakker Cs Dipecundangi di Anfield
-
Siapa Sahabat Nabi yang Pertama Kali Percaya Isra Miraj?
-
Erick Thohir Tunggu Keputusan Prabowo soal Diskon Tiket Pesawat Lebaran
Terkini
-
Begal Sadis yang Bacok Lansia di Bekasi Kini Berakhir Meringis
-
KKP Segel Pagar Laut Milik PT TRPN di Bekasi, Kuasa Hukum: Bukan Salah Kami!
-
Viral Pagar Laut Misterius di Bekasi, KKP Ambil Langkah Penyegelan
-
Pagar Laut Misterius di Bekasi Ganggu Rezeki Nelayan, Pemprov Jabar Klaim Begini
-
Tuntut Pembunuh Suaminya Dihukum Berat, Istri Sandy Permana: Nyawa Dibayar Nyawa