SuaraBekaci.id - Ramadhan merupakan bulan suci bagi umat muslim. Di bulan Ramadhan, Al Quran diturunkan sebagaimana yang termaktub dalam Qs. Al Baqarah Ayat 185
“Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)…” (Qs. Al-Baqarah : 185).
Mengutip dari muhammadiyah.or.id, para ulama sepakat bahwa Nuzulul Qur’an itu terjadi pada 17 Ramadan dengan mengacu pada Qs. Al Anfal Ayat 41.
“Pada hari Furqan itu adalah hari bertemunya 2 pasukan, yaitu perang Badar, dan perang itu terjadi pada 17 Ramadan,” ujar Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Baca Juga: Kapan Malam Lailatul Qadar 2022? Ini Jadwal Perkiraan dan Ciri-ciri Datangnya Malam Istimewa
Sedangkan Lailatul Qadar itu merupakan malam di mana Al-Qur’an diturunkan sekaligus dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia untuk disampaikan ke Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril secara berkala selama 23 tahun.
Malam lailatul Qadar dalam hadis riwayat Muslim adalah pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, dan dalam riwayat Bukhari disebutkan pada tanggal ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Di Indonesia dan Sebagian negara terjadi sebuah fenomena perbedaan awal bulan Ramadan, ada yang memulai pada 2 April 2022 dan ada yang memulai pada 3 April 2020, maka terjadi pula perbedaan malam ganjil dan malam genap pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. Sehingga bagi Syamsul dianjurkan untuk beramal di semua harinya baik ganjil maupun genap.
“Maka jangan hanya memilih di ganjil saja tapi kita isi semua dengan amal kebaikan,” ujar Syamsul
Dia juga menyampaikan berkaitan dengan pelaksanaan I’tikaf, hukum melaksanakan I’tikaf adalah sunnah, dan waktu pelaksanaannya terdapat perbedaan di kalangan ulama’. Ada yang berpandangan I’tikaf tidak harus 24 jam seperti menurut Imam Hanafi dan Maliki, dan kalangan Syafi’iyah serta Hambaliyah memiliki pandangan berbeda.
Baca Juga: Malam Lailatul Qadar, Ini Keistimewaan, Bacaan Doa Khusus dan Tanda-tandanya
“Sedangkan menurut Sebagian Syafi’iyah dan Hambaliyah berpendapat bahwa I’tikaf itu dilakukan dalam waktu sehari semalam selama 10 hari, Jadi memang harus meluangkan waktu,” ujar Syamsul
Berita Terkait
-
Puasa Prapaskah 2025: Jadwal, Aturan, dan Maknanya Bagi Umat Kristiani
-
Apa Keutamaan Puasa Syawal? Puasa Sunah Jauhkan Diri dari Api Neraka, Ini Sabda Rasullah SAW!
-
Apakah Puasa Syawal Harus Berurutan? Jangan Sampai Salah, Ini Hukumnya!
-
Niat Puasa Syawal Digabung Ayyamul Bidh April 2025, Cek Jadwal dan Hukumnya
-
Puasa Paskah 2025 Tanggal Berapa? Ini Jadwal Lengkap dan Aturan Pantangannya
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
Terkini
-
Lewat Pendanaan KUR BRI, Suryani Sukses Jadi Pejuang Ekonomi Keluarga yang Naik Kelas
-
Rahasia Desa Wunut Berhasil Menjadi Desa Pembangunan Berkelanjutan
-
Viral Dua Preman Ngamuk di Pasar Baru Bekasi, Pelaku Positif Sabu-sabu
-
Berdiri 2019, Kini Minyak Telon Lokal Habbie Capai Omzet Belasan Juta Rupiah
-
BRI Raih Penghargaan Internasional, Best Issuer for Sustainable Finance dan Best Social Loan