SuaraBekaci.id - DA (14) ditemukan tergeletak oleh Nurdin (54) ayah kandungnya. DA diduga menjadi korban salah sasaran tawuran warga di Gabus Kabupaten Bekasi yang berlangsung Selasa, (5/4/2022) dinihari.
"Kalo menurut saya salah sasaran, anak saya Alhamdulillah gak pernah yang namanya ikut tawuran, anak saya kan pesantren, rajin ngaji juga," ucap Nurdin.
Sebelum ditemukan tergeletak, DA izin kepada orangtuanya ingin beli mie goreng dan keluar rumah sekira pukul 24.00 WIB.
"Saya kasih duit dua puluh ribu, terus dia beli bawa motor atau tidak saya kurang tau," ungkapnya.
Setelah itu, pihak keluarga dikabari rekan korban sekira pukul 02.00 tentang kondisi DA yang tergeletak di lokasi kejadian tawuran.
"Jam setengah dua dinihari tergeletak, tapi saya tidak sadar jika anak saya sudah meninggal atau belum," tuturnya.
Upaya Nurdin untuk kesehatan kondisi anaknya terus dilakukan dengan membawa kerumah sakit.
"Saya bawa ke Rumah Sakit Joni, namun tidak bisa karena kondisinya koma, setelah itu dirujuk ke RSUD Kota Bekasi," jelasnya.
Setelah berjuang mencari penanganan medis, DA dinyatakan meninggal dunia saat berada di RSUD Kota Bekasi.
"Dinyatakan meninggal saat di RSUD Kota Bekasi," pungkasnya.
Kondisi DA tidak ditemukan bekas luka sayatan, namun bagian dada dan mata terlihat lebam.
"Di mata sama dada lebam, yang di dada hancur di dalamnya, jadi udah sempet keluar darah dari hidung," ujarnya.
Nurdin mengaku sudah mendapatkan orang yang dinilai melakukan kekerasan terhadap anaknya.
"Alhamdulillah saya temukan dalam waktu singkat, dan dia mengakui perbuatannya," ucapnya
Terduga pelaku juga mengakui saat itu sempat menginjak- injak DA.
"Anak saya digedigin (dipukulin) sama dia, dan diinjak-injak, saya tau persis karena saya nanya sama pelakunya langsung" ungkapnya.
Pihak keluarga juga berharap kasus tersebut bisa segera ditindaklanjuti oleh pihak berwajib.
Kontributor : Rendy Rutama Putra
Berita Terkait
-
Susah Cari Gas Melon, Ibu Ini Terpaksa Tinggalkan Bayi di Rumah
-
Aksi Nelayan Tarumajaya Menentang Pagar Laut Bekasi di Atas Air
-
Uji Coba Sekolah Rakyat Dimulai di Bekasi, Mensos Ungkap Sistem Penerimaan Murid
-
CEk FAKTA: Buaya Masuk Rumah saat Banjir di Bekasi
-
Heboh! Warga Bekasi Digusur Padahal Punya SHM, Keamanan Sertifikat Dipertanyakan!
Terpopuler
- Kekayaan Agus Andrianto di LHKPN, Menteri yang Berani Copot Semua Pejabat Imigrasi Soetta usai Kasus Pungli WNA China
- Blak-blakan Sindir Gibran Malas Membaca, Inayah Wahid: Kenapa Bapak Gak Menjadikan Aku Wapres?
- Hadiri Pernikahan Cucu JK, Kondisi Kesehatan Annisa Pohan Bikin Khawatir
- Bintang Meteor Garden, Barbie Hsu Meninggal Dunia di Usia 48 Tahun
- Rutinitas Ruben Onsu sebelum Dikabarkan Mualaf Buat Irfan Hakim Heran: Lu Nggak Salat Subuh Kan?
Pilihan
-
Ordal PSSI Blak-blakan, Peras Keringat Lebih Rayu Ole Romeny
-
Harga Emas Antam Terus Meroket Jadi Rp1.663.000/Gram Hari Ini
-
Mohon Doa, Ole Romeny Bawa Kabar Buruk dari Inggris H-3 Sumpah WNI
-
BYD Akan Luncurkan Mobil Baru di IIMS 2025, Sealion 7 atau Atto 2?
-
Demo Dosen di Semarang, Tukin Tak Dibayar, Bentuk Kezaliman
Terkini
-
Duduk Perkara Sengketa Lahan di Cluster Setia Mekar Bekasi: Sengkarut Sejak 1996
-
Perjuangan Emak-emak di Bekasi Antre Gas 3 Kg: Tinggalkan Bayi Berjam-jam
-
Pil Pahit Warga Cluster Setia Mekar Bekasi Tergusur Meski Miliki SHM
-
Gas 3 Kg Langka, Jerit Warga Bekasi: Pemerintah Jangan Bikin Kami Susah Terus!
-
Legislator Desak Pemkot Bekasi Gercep Soal Tower BTS di Atas Rumah Warga