SuaraBekaci.id - Harga gas nonsubsidi produksi PT Pertamina dengan merek dagang Bright Gas ukuran 12 kilogram di tingkat agen gas Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menembus Rp199.000 dari semula Rp175 ribu atau naik sebesar Rp24 ribu.
"Harga eceran di pedagang, mereka jual Rp175 ribu. Kami jual ke mereka paling bedanya Rp2-3 ribu saja. Nah sekarang ada kenaikan Rp24 ribu atau jadi Rp199 ribu. Mungkin pedagang nanti jual bisa lebih dari Rp200 ribu," kata pegawai agen gas di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi Adi, Selasa (1/3).
Dia mengatakan kenaikan harga gas non subsidi ditetapkan PT Pertamina untuk produk Bright Gas 5,5 kilogram, Bright Gas 12 kilogram, serta elpiji 12 kilogram sejak akhir pekan kemarin.
"Pengumuman kenaikan harga ini baru keluar Minggu kemarin. Karena sampai kemarin kami tutup, jadi mulai hari ini," katanya.
Baca Juga: Harga Gas Elpiji Naik, Apa Penyebabnya? Segera Cek Daftar Harga Terbarunya di Sini!
Dia mengaku kenaikan harga ini belum diketahui oleh seluruh masyarakat pengguna gas non subsidi. Beberapa dari mereka kaget saat mengetahui harga Bright Gas 12 kilogram mencapai Rp199 ribu.
"Di sini kami hanya jual yang 12 kilogram sama gas subsidi tiga kilogram saja. Baru ada dua tabung yang keluar. Mereka ya kaget pas mau beli kok harganya naik. Karena langsung Rp24 ribu naiknya," katanya.
Adi mengatakan peminat gas non subsidi di sekitar tempatnya berjualan sangat sedikit sebab kebanyakan warga lebih memilih menggunakan gas subsidi tiga kilogram.
Ia memprediksi kenaikan harga Bright Gas akan mempengaruhi jumlah penjualan. "Biasanya sebelum naik, minimal kami seminggu sekali baru isi barang Bright Gas. Kalau sekarang naik, kemungkinan baru isi barangnya bisa lebih dari seminggu," ucapnya.
PT Pertamina Patra Niaga menyatakan penyesuaian ini seiring peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) yang menjadi salah satu acuan penetapan harga LPG di Bulan Februari 2022 yakni mencapai 775 USD/metrik ton atau naik 21 persen dari harga rata-rata CPA sepanjang 2021.
Baca Juga: Rakyat Makin Menjerit, Setelah Minyak Goreng dan Kedelai, Harga Gas Nonsubsidi Ikutan Naik
"Untuk LPG subsidi tiga kilogram yang porsinya lebih dari 93 persen total konsumsi LPG Nasional per Januari 2022 tidak mengalami perubahan harga, tetap mengacu HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat," kata Penjabat sementara Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dalam keterangan resminya.
Irto mengakui bahwa penyesuaian harga hanya berlaku untuk LPG non subsidi yang dikonsumsi oleh tujuh persen dari total konsumsi LPG Nasional. Penyesuaian harga ini berlaku mulai 27 Februari 2022 dengan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.
Dengan penyesuaian jni maka harga LPG non subsidi yang berlaku saat ini berkisar Rp15.500 per kilogram. Kebijakan ini juga telah mempertimbangkan kondisi serta kemampuan pasar LGP non subsidi serta masih paling kompetitif dibandingkan berbagai negara di ASEAN.
Masyarakat dapat langsung menghubungi Pertamina Call Center di nomor 135 untuk mengetahui informasi lengkap mengenai seluruh harga LPG non subsidi terbaru. [ANTARA]
Berita Terkait
-
40 Siswa Madrasah Ditetapkan Sebagai Duta Moderasi Beragama
-
Putri Pahlawan Kusumah Atmadja di Usia Senja: Hidup Sendiri, Tinggal di Kontrakan
-
Sendiri di Usia Senja: Kisah Putri Pahlawan Kusumah Atmadja yang Tinggal di Kontrakan
-
BisKita Trans Wibawamukti Siap Meluncur, Organda Bekasi Minta Rem Darurat
-
Belum Ada yang Teridentifikasi, RS Polri Kumpulkan Sampel Jenazah Korban Kebakaran Pabrik di Bekasi
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Pemerintah Mau Hapus BPHTB Hingga Permudah Izin Pembangunan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
Terkini
-
Ini Alasan Kejari Perpanjang Masa Penahanan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi
-
Menuju Ekonomi Hijau, Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan BRI Capai Rp764,8 Triliun
-
Kecelakaan Maut di Bekasi, Ibu dan Anak Tewas Mengenaskan
-
Ketua RT Ungkap Kondisi Satu Keluarga di Bekasi yang Jadi Korban Kecelakaan Tol Cipularang
-
Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Begini Penjelasan Jasa Marga